Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur melakukan berbagai kegiatan selama menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas di Jalan Imam Bonjol, Surabaya.
Minggu (3/1/2021) kemarin misalnya, seperti bisa dilihat dalam unggahan foto di akun Instagram pribadinya @khofifah.ip, dia mengisi waktu dengan mencuci baju.
Minggu pagi itu, Khofifah mencuci bajunya sendiri tanpa mesin cuci. Menurutnya, aktivitas itu dia lakukan sekaligus untuk olahraga.
Hari ini, Senin (4/1/2021), dia mengawali isolasi mandiri dengan berolahraga memakai sepeda statis sebelum memimpin rapat koordinasi awal tahun secara virtual.
Selain itu, selama isolasi mandiri karena dinyatakan terjangkit Covid-19 dari hasil tes usap PCR reguler Jumat (1/1/2021) lalu, Khofifah menyempatkan menonton film.
Dia sempat menonton Start-Up, Drama Korea (Drakor) yang cukup populer bagi penggemar K-Pop dan mengaku mendapatkan inspirasi dari jalan cerita film tersebut.
Film serial 16 episode itu, menurutnya memiliki muatan yang bisa memotivasi anak-anak muda untuk mengejar kesuksesan di era ekonomi digital.
“Saya sempat nonton. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film itu. Dari kegigihan berjuang, kerja keras dan kejujuran, kerja sama, berani ambil risiko, dan lain sebagainya,” katanya, Senin (4/1/2021).
Khofifah mengaku jarang sekali menonton film, apalagi Drakor. Namun dia berupaya menyempatkan diri menonton kalau kontennya menginspirasi.
“Drakor tidak melulu soal cinta dan romansa. Banyak genre lain yang juga punya cerita dan pesan moral yang kuat. Salah satunya ya ini, Start Up,” katanya.
Setelah menonton Start Up, dia ingin Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Malang bisa menjadi seperti Sandbox, latar cerita fiktif berkonsep seperti Silicon Valley yang ada di dalam film Start Up.
“Sekarang ada private sector di Jatim yang membangun KEK Singhasari di Malang. Saya harap KEK Singhasari bisa jadi katalisator ekonomi digital lewat pendekatan ekosistem digital terintegrasi,” ujarnya.
KEK Singhasari, kata Khofifah, adalah KEK pertama di Indonesia yang mengintegrasikan potensi wisata budaya, ekonomi digital dan ekonomi kreatif.
Keberadaan Techno Park di kawasan itu nantinya akan menjadi inkubator bagi pelaku UMKM dan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran produk melalui start up sehingga bisa bersaing di era industri 4.0 bahkan 5.0.
“Semoga nantinya dari KEK Singhasari ini akan lahir unicorn-unicorn baru Indonesia dari Jawa Timur,” katanya.(den/iss/ipg)