Digitalisasi dan globalisasi menjadikan milenial punya kemampuan mengadaptasi banyak hal melalui berbagai teknologi. Karenanya, penanaman nilai patriotisme dibutuhkan milenial saat ini.
Lewat berbagai sarana dan prasarana digital milenial mengadaptasi banyak hal. Sayangnya memang masih sebatas hal-hal berbau barat, Western. Padahal Indonesia punya kekayaan luar biasa soal tradisi dan budaya.
“Kalau bukan para milenial saat ini yang menjaga dan melestarikan nilai tradisi, budaya dan patriotisme, lalu siapa? Milenial inilah pemegang estafet kenegaraan bangsa ini. Karena itu, sejak dini milenial butuh penanaman nilai patriotisme cinta Indonesia,” terang Wina Bojonegoro Aktivis Perempuan dan Penulis, Kamis (20/5/2021).
Penanaman nilai-nilai patriotisme itu, lanjut Wina bisa berupa cinta budaya, cinta tradisi dan cinta bahasa Indonesia. Dalam berbagai bentuknya, nilai-nilai patriotisme itu bisa ditanamkan sejak usia dini, sebagai wujud menumbuhkan kecintaan dan menjaga Indonesia.
“Lewat teknologi digital, milenial boleh menggunakan berbagai upaya dalam ikut serta menjaga, melestarikan nilai-nilai cinta budaya, cinta tradisi dan cinta bahasa Indonesia. Sejak usia dini, milenial perlu mengenalinya sejak usia dini. Ini penting,” tegas Wina.
Dan di masa pandemi Covid-19 yang belum usai hari ini, milenial perlu terus diingatkan pentingnya kecintaan pada Indonesia. “Dan dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional, penanaman nilai patriotisme wajib bagi milenial, bila perlu sejak usia dini, agar tidak sekadar paham K-Pop saja,” pungkas Wina. (tok/frh/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
