Jumat, 22 November 2024

Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah, DPR Minta Pemerintah Permudah Akses Literasi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Mahasiswa Unusa sedang membaca buku di perpustakaan Unusa. Foto: Istimewa

Sufmi Dasco Ahmad Wakil Ketua DPR meminta kepada pemerintah agar mempermudah akses literasi masyarakat. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses buku.

“Masyarakat kita terutama di daerah masih sulit untuk mengakses buku. Karena itu pemerintah perlu mempermudah agar masyarakat minat bacanya bisa meningkat,” ujar Dasco dalam rangka peringatan Hari Buku Nasional, Senin (17/5/2021).

Kata Dasco, UNESCO pernah merilis, bahwa tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang hanya 1 yang minat membacanya baik.

Bahkan, dalam riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity (CCSU) pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Kalah dari negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Singapura dan Thailand.

Kata dia, meskipun saat ini sarana membaca sudah banyak mengalami migrasi dari buku ke internet (e-book), namun lagi-lagi hal tersebut terbentur dengan akses serta kemampuan masyarakat.

“Banyak cara untuk mempermudah literasi. Hapus pajak buku agar lebih murah, perbanyak perpustakaan, bila perlu hingga tiap desa. Makin mudah akses, makin tinggi juga minat literasi publik. Karena pada dasarnya masyarakat kita rasa ingin tahunya cukup besar,” tandasnya.

Di momen Hari Buku Nasional ini, Dasco mengajak ke semua elemen masyarakat agar terus meningkatkan minat membaca. Dengan demikian indeks pembangunan manusia Indonesia dapat meningkat.

“Semakin cerdas rakyatnya, semakin maju negaranya. Dan pemerintah harus berusaha meningkatkan minat membaca publik, karena salah satu mandat Undang-undang adalah mencerdaskan anak bangsa,” demikian pungkas Dasco.(faz/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs