Jumat, 22 November 2024

Menuju Kampus Merdeka Belajar, Unesa Teken MoU dengan 21 Institusi

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Proses penandatanganan MoU antara Unesa dengan Instansi disaksikan oleh Prof. Nizam Dirjen Dikti. Foto: Humas Unesa

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar Sharing Session Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama Dirjen Dikti Kemendikbudristek RI di Laboratorium Merdeka Belajar Unesa, Kampus Lidah Wetan, Sabtu (19/06/2021).

Prof Nizam Dirjen Dikti Kemendikbudristek menyampaikan, konsep MBKM hadir untuk menjawab tuntutan revolusi industri 4.0 yang diikuti perubahan pesat di segala bidang. Baik teknologi, sosial, budaya, ekonomi maupun dunia kerja.

Selain menjadi pembicara dalam Sharing Session itu, Dirjen Dikti juga menyaksikan penandatanganan MoU antara Unesa dengan 21 institusi yang terdiri dari lembaga pendidikan, industri, dan dunia kerja (IDUKA).

Prof Nurhasan Rektor Unesa mengatakan bahwa MoU dengan IDUKA tersebut merupakan komitmen Unesa untuk menjalin kolaborasi dan saling berbagi serta tumbuh bersama sebagaimana salah satu tujuan dalam MBKM.

Ia menegaskan bahwa Unesa mengapresiasi kebijakan MBKM dan akan terus mengawal pelaksanaannya di lapangan untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan maju.

Wujud komitmen itu dengan menjalin sinergisitas dengan banyak institusi dan industri dalam dan luar negeri, restrukturisasi kurikulum, penguatan magang mahasiswa, peningkatan kompetensi dosen, dan mengundang dosen tamu, juga membentuk satuan MBKM, dan merintis Lab Merdeka Belajar.

“Semua itu untuk mendukung implementasi MBKM di Unesa,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.

Prof Nizam Dirjen Dikti bilang, dalam sharing session itu disampaikan sejarah revolusi industri yang bermula saat ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada 1776.

Penemuan itu mengubah sejarah, sistem produksi yang sebelumnya mengandalkan otot kemudian beralih ke tenaga uap sehingga lebih efektif dan efisien.

Kemudian perubahan terus bergulir, penemuan baru pun terus hadir dengan segala inovasinya hingga sampai tahap keempat (revolusi industri 4.0) di mana teknologi merajai semua sendi kehidupan.

“Jika revolusi sebelumnya hanya terjadi di bagian produksi atau di hulunya, maka revolusi 4.0 ini terjadi di seluruh aspek kehidupan kita,” ujarnya.

Prof. Nizam Dirjen Dikti olahraga bersama di Lab Merdeka Belajar bersama Rektor dan jajaran pimpinan Unesa. Foto: Humas Unesa

Tanpa disadari, sekarang teknologi mendominasi. Teknologi menciptakan sistem ekonomi raksasa berbasis big data yang mampu menghubungkan antar konsumen dan produsen.

Setiap perubahan memang tercipta peluang-peluang, tetapi juga ada tantangan.

Untuk menjawab tantangan dari perubahan yang semakin pesat, dia tegaskan, kuncinya adalah adaptasi, koneksi, kolaborasi, dan inovasi.

Selain itu, generasi bangsa juga perlu disiapkan untuk bisa tetap unggul sebagai pemegang kendali dan menjadi pemain kunci di abad ini.

Dirjen Dikti mengajak seluruh perguruan tinggi untuk mewujudkan semua itu melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

“Esensi MBKM tidak lain adalah menyediakan ruang bagi anak-anak kita untuk menjadi pembelajar sejati, mereka bisa belajar dan mengembangkan segala potensi dan kompetensi di mana pun berada dan kapan pun sehingga mereka punya kecakapan sesuai tuntutan abad ini,” ujarnya.(tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs