Jumat, 22 November 2024

Menko PMK Dorong PJJ Diiringi Pembentukan Kelompok Belajar

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Muhadjir Effendy Menko PMK di Jakarta, Senin (7/12/2020). Foto: Farid suarasurabaya.net

Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mendorong pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) diiringi pembentukan kelompok belajar baik di lingkungan siswa maupun mahasiswa.

“Solusi PJJ ini, mahasiswa harus mampu mengembangkan kelompok belajar kecil di lingkungannya masing-masing. Kelompok belajar secara virtual ini bertujuan untuk mengasah pikirannya dan juga tukar-menukar pengetahuan yang dimiliki,” ujarnya.

Muhadjir menyampaikan ini dalam webinar Universitas Terbuka (UT) Hong Kong dengan tema “Memaknai Peran Mahasiswa UT Luar Negeri dalam Kampus Merdeka”, dikutip Antara, Minggu (7/2/2021).

Muhadjir mengapresiasi mahasiswa UT di Hong Kong yang punya semangat belajar tinggi. Sebagian besar mahasiswa UT adalah para pekerja migran Indonesia (PMI).

Menko PMK menambahkan para mahasiswa UT di luar negeri itu punya pengalaman yang sangat mahal, yang tidak bisa dimiliki mahasiswa yang belajar di Tanah Air.

“Mereka (mahasiswa di Tanah Air) tidak memiliki bahan belajar, sementara kalian memiliki bahan belajar, seperti pengalaman kerja di luar negeri,” ujar dia.

Pengelaman kerja itu, kata Muhadjir, harus bisa dikapitalisasi dan dapat bermanfaat bagi pengembangan karier mahasiswa UT di luar negeri ke depannya.

“Cobalah membuat mimpi, nanti setelah belajar UT mau memberi apa, perannya apa. Perencanaan itu yang tidak bisa diberikan kampus konvensional. Untuk itu, anda semua harus punya perencanaan,” kata dia.

Muhadjir menambahkan pelaksanaan PJJ selama pandemi COVID-19 telah membawa dampak pada pendidikan di Tanah Air. Penyebabnya, tidak semua wilayah punya akses dan jaringan internet maupun gawai.

Daerah-daerah yang berada di pedalaman dikhawatirkan semakin tertinggal dengan tidak adanya pembelajaran tatap muka. “Dengan pandemi COVID-19, terjadi disparitas akses dan kemampuan daya serap anak di Tanah Air,” ujar dia.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya agar ketimpangan tersebut tertutupi dengan baik dengan cara mengambil kebijakan berdasarkan aspek kualitas, kuantitas, aspek, dan kesesuaian.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs