Jumat, 22 November 2024

Menkes: Semoga Vaksinasi Kiai Bangkitkan Keyakinan Masyarakat

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan menyampaikan, Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 181,5 juta penduduk untuk sekitar 360 juta lebih dosis vaksin selama setahun.

Sementara, kata dia, hampir semua negara di seluruh dunia sedang berebut mendapatkan vaksin yang kapasitas produksinya saat ini masih sangat terbatas.

“Kita tidak bisa milih-milih. Tujuan vaksinasi ini, kan, untuk mencapai kekebalan komunal. Sekitar 70 persen dari 7,8 miliar manusia di seluruh dunia. Jadi vaksinasi dibutuhkan untuk sekitar 5,5 miliar manusia di dunia. Sementara kapasitas produksinya sekarang baru 3-4 miliar per tahun. Kelihatan rebutannya seperti apa,” ujarnya.

Sementara itu dari total 360 juta dosis vaksin yang dibutuhkan Indonesia, Pemerintah menargetkan bisa mengamankan suplai 100 juta dosis vaksin AstraZeneca.

Karena itulah, kata Budi, vaksinasi terhadap kiai dan ulama di Jawa Timur yang berlangsung di Kantor PWNU Jatim ini penting untuk meyakinkan masyarakat.

Terutama tentang kehalalan dan keamanan vaksin AstraZeneca yang belakangan sempat menjadi perbincangan oleh warga masyarakat.

Beberapa waktu lalu, sejumlah negara menunda pelaksanaan vaksinasi AstraZeneca karena munculnya risiko kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).

Selain itu, beberapa waktu lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat juga mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa vaksin ini haram karena ada tripsin babi meski membolehkan karena darurat.

“Mudah-mudahan dengan Kiai NU Jatim berkenan divaksin ini bisa membangkitkan keyakinan masyarakat bahwa vaksin ini aman dan halal,” ujar Budi.

KH Anwar Iskandar Wakil Ketua Rais Syuriah PWNU Jatim menegaskan, vaksinasi ini aman. Buktinya kiai sepuh berusia di atas 60-70 sehat-sehat saja setelah divaksin.

“Jadi tidak perlu ada kekhawatiran bagi siapapun soal vaksinasi ini. Karena vaksinasi ini bagian dari upaya menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa,” ujarnya.

Menurut Islam, kata Anwar Iskandar, menjaga kesehatan dan keselamatan adalah bagian penting tujuan penyelenggaraan syariat. Apalagi korban korona sangat besar.

Menurutnya, korban meninggal akibat Pandemi Covid-19 di seluruh dunia sudah melebihi korban meninggal pada saat Perang Dunia Pertama maupun Kedua.

“Kami ulama di Jatim mengambil kesimpulan, mengikuti dan melaksanakan vaksinasi ini wajib. Karena menjaga keselamatan dan kesehatan adalah bagian dari kewajiban,” ujarnya.

Berkaitan AstraZeneca, Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jatim juga sudah memutuskan bahwa semua vaksin yang dipakai Indonesia halal dan suci.

Beberapa merek vaksin yang didapat dan sedang atau akan digunakan di Indonesia antara lain Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.

“AstraZeneca ini berdasarkan kesimpulan Bahtsul Masail bersama vaksin lain yang akan digunakan oleh Indonesia adalah suci dan halal,” ujarnya.

Kiai Iskandar berharap, setelah program vaksinasi tuntas, Indonesia bisa segera menuju normalisasi pascapandemi. Baik normalisasi kesehatan, komunitas, pendidikan, dan lain sebagainya.

“Mudah-mudahan Allah SWT segera mengangkat Covid-19 dari Jatim, Indonesia dan dunia. Sehingga kita bisa bekerja normal untuk membangun kesejahteraan masyarakat,” katanya.(den/dfn/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs