Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes) menyatakan, pemerintah sudah memesan 15 unit mesin pemeriksa sampel dengan metode whole genome sequencing, untuk mendeteksi varian baru Virus Corona termasuk Varian Omicron.
Nantinya, mesin-mesin tersebut akan disebar ke berbagai wilayah Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa yang menjadi pintu masuk orang dari luar negeri.
Selain itu, pemerintah juga memperbanyak Reagen PCR S-Gene Target Failure (SGTF), teknologi baru yang bisa lebih cepat mendeteksi ada tidaknya Varian Omicron dari sampel yang diperiksa.
Kalau sampel yang dites dengan Reagen S-GTF hasilnya positif, kemungkinan besar terinfeksi Varian Omicron.
Perbandingannya, kalau dengan metode whole genome sequencing hasilnya tiga sampai lima hari, dengan S-GTF hasilnya bisa diketahui dalam waktu sekitar tiga jam.
“Kami menggunakan teknologi baru tes PCR Covid-19 untuk mendeteksi materi Omicron. Kami sudah sebarkan ke seluruh pintu masuk kedatangan luar negeri,” ujarnya dalam keterangan pers virtual, di Jakarta, Senin (27/12/2021).
Lebih lanjut, Budi Gunadi bilang, pemerintah menyiapkan sekitar 16 ribu unit oksigen generator, dan 31 unit oksigen konsentrator untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19.
Sekadar informasi, Kementerian Kesehatan sampai sekarang mendeteksi 46 kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia.
Sebagian besar kasus impor yang dibawa pelaku perjalanan luar negeri. Lalu, ada seorang petugas kebersihan Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang terinfeksi Pekerja Migran Indonesia dari Nigeria.
Dari 46 orang yang positif terinfeksi Omicron, 40 orang di antaranya diketahui sudah mendapatkan suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak dua kali.(rid/tin)