Seperti diketahui, jumlah penderita kanker di dunia pada tahun 2020 mencapai 19,3 juta kasus dengan angka kematian sampai 10 juta jiwa. Angka ini meningkat dibanding tahun 2018 yang mencatat ada 18,1 juta kasus dengan jumlah kematian 9,6 juta jiwa.
Bahkan International Agency for Research on Cancer (IARC), badan internasional untuk penelitian kanker bentukan badan kesehatan dunia (WHO), memprakirakan jumlah penderita kanker di dunia akan terus naik hingga 30,2 juta kasus pada tahun 2040.
Bila tidak dilakukan upaya pencegahan baik dari Pemerintah maupun individu, bisa-bisa angka yang muncul dapat melebih yang diperkirakan.
Dalam upaya menanggulangi persoalan kanker di tanah air, Kementerian Kesehatan melakukan pendekatan kesehatan masyakat yang difokuskan pada intervensi perubahan perilaku melalui penerapan hidup CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres).
Bagi masyarakat, langkah preventif dapat dilakukan dengan cara di antaranya memberlakukan hidup sehat dengan cara rutin memeriksa kesehatan tubuh dan menghindari kebiasaan merokok untuk perokok aktif dan hindari asap rokok untuk perokok pasif.
Kemudian rajin melakukan aktivitas fisik. Disusul dengan memberlakukan diet seimbang. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menganjurkan agar mengurangi makanan berlemak yang berlebihan, lebih banyak mengonsumsi makanan berserat dan sayuran berwarna serta buah-buahan.
“Lebih banyak makan makanan segar dan mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama,” tulis keterangan tertulis di situs YKI dikutip Kamis (4/2/2021).
Selain itu harus cukup beristirahat dan pandai dalam menyeimbangkan hidup serta menghindari stress.(dfn/lim)