Sejumlah pendengar Radio Suara Surabaya melapor telah menjadi korban pencurian sepeda yang harganya tidak bisa dibilang murah. Dari sejumlah laporan itu, modus pencuriannya hampir sama.
Sepeda-sepeda yang harganya setidaknya di atas Rp5 juta itu dicuri ketika malam hari oleh sekomplotan orang yang diduga memakai mobil sewaan.
Djoko, warga Perumahan Dinari, Gresik, melaporkan, dia menjadi korban pencurian sepeda pada Selasa (28/9/2021) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB.
Padahal, sepedanya terparkir di dalam garasi yang terlindungi oleh pagar.
Dua mountain bike merek Thrill Ravage 3.0 dan Thrill Ricoced 3.0 warna hijau stabilo milik Djoko raib dengan total kerugian mencapai Rp20 juta.
Kejadian dengan modus serupa, kata Djoko, juga dialami warga lain di perumahan Pondok Permata Suci, Gresik. Peristiwa pencurian itu bahkan terjadi di hari yang sama.
Djoko mengirimkan rekaman kamera CCTV milik warga perumahan Pondok Permata Suci, yang dia dapatkan dari sejumlah grup WhatsApp warga setempat. Tampak di video itu pelaku berjumlah sekitar empat orang.
Semua pelaku mengenakan jaket hoodie dan diduga laki-laki. Djoko menduga, pelaku adalah orang yang sama yang mencuri sepeda miliknya di hari yang sama.
Di video itu pelaku terlihat menaiki pagar. Ada yang bertugas mengambil dari dalam, sementara di luar pagar ada yang bertugas menangkap sepeda itu.
Setelah berhasil mengeluarkan sepeda dari garasi, pelaku lantas meletakan sepeda-sepeda itu di bagian belakang mobil Xenia bernopol B 2325 PFX. Saat mereka membuka bagasi, terlihat sekitar tujuh sepeda yang sudah tersusun rapi.
Bryan Sutedjo, pengakses Suara Surabaya Media lainnya mencari tahu pemilik plat nomor itu. Dia menemukan, nomor polisi kendaraan itu terdaftar atas nama perusahaan rental mobil dengan alamat di Jakarta.
“Menambahkan info data kendaraan yang mencuri sepeda di gresik. Rent car yang digunakan. Saran, bisa segera menghubungi rent car untuk melacak (lokasi) GPS. Semoga segera ditemukan,” kata Bryan melalui WhatsApp Suara Surabaya.
Kejadian serupa dialami David Alexander warga Mulyosari Utara. David mengaku menjadi korban pencurian sepeda ini sekitar Agustus lalu. Saat itu dia juga menyampaikan ke Radio Suara Surabaya.
Satu unit road bike merek Giant miliknya, yang dia perkirakan harganya saat ini Rp17 juta dibawa pergi oleh komplotan pencuri. Sepeda itu dia parkir di teras rumahnya.
Menurut David modus para pelaku pencuri sepedanya serupa dengan para pelaku yang mencuri sepeda Djoko. Karena dia sendiri punya rekaman CCTV yang mana dalam rekaman itu terlihat para pelaku berjumlah 3-4 orang.
Para pelaku ini, kata David, menggunakan mobil Avanza. Setelah turun dari mobil, ada sebagian yang melompati pagar rumah, lalu mengambil sepedanya.
Kejadiannya itu dia perkirakan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, penghuni rumahnya belum tidur. Dia juga mengaku heran, anjing di rumahnya bahkan tidak menggonggong.
“Waktu itu memang PPKM jadi jam sepi-sepinya dan shift satpam akan berganti saat itu,” kata David saat mengudara di Radio Suara Surabaya.
David melaporkan kejadian itu ke Polsek Mulyosari. Saat membuat laporan, dia sempat ditanya oleh petugas kepolisian tentang bukti kepemilikan. Namun dia hanya memiliki foto sepedanya saja.
“Waktu melapor, polisi menanyakan bukti kepemilikan. Ya saya bilang, wah, gimana cara membuktikannya selain foto? Dari pengalaman saya saat buat laporan ini, ada baiknya saat beli sepeda menyimpan kuitansi pembayaran sebagai tanda bukti,” ujarnya.
Beberapa waktu berselang, David menemukan sepeda miliknya dijual di lapak jual beli di Facebook. Dia kemudian menghubungi nomor pembelinya, yang ternyata sudah tangan keempat.
Dia pun menelusuri sampai ke tangan pertama. Ternyata, tangan pertama yang menerima sepedanya yang dicuri itu berdomisili di Solo, Jawa Tengah.
Tidak hanya itu, dia mendapati nomor rangka sepedanya juga sudah dalam kondisi diubah oleh entah pencuri atau penjual. Tapi secara fisik, sepedanya tidak banyak berubah.
“Saya masih hafal kulit pegangan dan kampas rem yang sama persis seperti punya saya. Saya sudah mengikhlaskan,” ujarnya.
Dari kejadian yang dia alami, David berpesan agar para cyclist bisa lebih berhati-dalam menyimpan sepedanya. Dia juga meminta kepolisian mengusut kasus ini karena David menduga ini sudah tergolong sindikat.
“Ini jadi pelajaran agar cyclist lebih berhat-hati. Pembuktiannya sulit, tapi penghilangan jejaknya gampang sekali,” kata David.
Tidak hanya Djoko dan David, Imanuel Viktor warga perumahan Citra Harmoni Sidoarjo menceritakan peristiwa pencurian sepeda yang dialami tetangganya. Sama halnya yang dialami Djoko dan David, modus pencurian sepeda tetangganya juga mirip.
Dia menjelaskan, warga di perumahannya bahkan sampai berhasil menemukan orang yang menyewa mobil yang dipakai untuk mencuri sepeda.
Kronologinya, warga di lingkungan tempat tinggalnya resah dengan aksi pencurian sepeda yang sudah terjadi sampai dua kali. Mereka pun mendesak developer perumahan dan petugas keamanan untuk membongkar rekaman CCTV.
Rekaman CCTV perumahan itu menunjukkan dengan jelas plat nomor mobil yang dipakai pencuri. Petugas keamanan perumahan ini pun mencari tahu pemilik mobil itu sampai ke Polda Jatim.
“Ternyata itu punya rental. Di rental diselidiki mobil ini disewa siapa, ternyata yang menyewa bekas sopir rental itu. Saat ditanya kok bisa tahu, ternyata sopir itu pernah dapat carteran di Citra Harmoni,” ujarnya.
Berbekal alamat rumah yang diberikan oleh pihak rental, petugas perumahan menyelidiki sampai ke rumah bekas sopir perusahaan tersebut. Namun Imanuel tidak menyebutkan apa yang terjadi setelah itu.(dfn/den)