Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021 yang diperingati pada 28 Oktober setiap tahunnya, Dr. M. Hadi Subhan S.H., C.N., M.H., Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga (Unair) mengartikan momen Sumpah Pemuda adalah suatu bentuk semangat kebangsaan serta mencintai bangsa dan negara dengan semangat keagamaan.
“Dikaitkan dengan Hari Santri yang dekat dengan Hari Sumpah Pemuda, maka mencintai bangsa dan negara merupakan sebagai bagian dari semangat keagamaan,” ungkap Hadi yang juga sebagai dosen di Fakultas Hukum (FH) Unair itu.
Hadi berpendapat bahwa seiring dengan zaman yang semakin berevolusi, pemuda pemudi Indonesia dapat memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan semangat berkarya untuk kesatuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut menurutnya pemuda selayaknya mengikuti perkembangan teknologi, sebab pemuda hanya memiliki dua pilihan yaitu kudet (kurang update) atau mati. Pasalnya perkembangan teknologi menyebabkan disruption innovation yang berarti suatu inovasi yang dapat menggantikan pasar lama dengan ide bisnis yang segar.
“Yang sebaiknya dilakukan pemuda adalah mengikuti perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi menyebabkan disruption innovation, sehingga dengan update teknologi kita tidak akan gagap,” ungkap pria kelahiran Tegal itu.
Seperti diketahui, dunia telah melakukan perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan 93 tahun yang lalu, oleh karenanya pemuda rentan mengalami gangguan mental dalam menghadapi keadaan yang tidak menentu ini.
Menurut Hadi, yang sebaiknya pemuda lakukan ialah senantiasa mengelola stres dengan tidak memikirkan suatu hal secara berlebihan.
“Kita tidak boleh lari dari tuntutan zaman tapi jangan sampai terbawa dalam ketermenungan. Berpikir itu sehat tapi kepikiran itu tidak sehat,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut Hadi, menyeimbangkan kuliah dengan organisasi adalah hal yang selayaknya dilakukan oleh mahasiswa Unair, sebab selain mengasah potensi akademik, mahasiswa juga perlu aktif dalam kegiatan non-akademik seperti mengikuti organisasi, magang, proyek kemanusiaan dan masih banyak lainnya.
“Ikuti kuliah secara tertib sisanya untuk organisasi dan bergaul. Kuliah tidak akan menghabiskan waktu sepanjang hari. Karena maksimal kuliah itu 24 SKS, yang berarti satu hari maksimal hanya 5 SKS dan itu setara dengan 5 jam. Jadi selebihnya lakukan untuk berorganisasi dan bergaul,” tuturnya.
Dalam momentum sumpah pemuda ini ia berharap mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan dan senantiasa membekali diri dengan kompetensi hard skills serta mematangkan kompetensi soft skills yang banyak diperoleh di luar kelas.
“Saatnya kita implementasikan merdeka belajar agar kelak menjadi manusia merdeka yang sesungguhnya,” tutupnya.(ipg)