Jumat, 22 November 2024

Makna Perjuangan Ibu Kita Kartini bagi Perempuan Modern

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

“Wahai Ibu Kita Kartini, Putri yang mulia. Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia.” Berikut adalah penggalan lirik lagu Ibu Kita Kartini ciptaan WR Supratman yang sering dinyanyikan saat memperingati Hari Kartini setiap tanggal 21 April.

Raden Ajeng Kartini atau dikenal sebagai R.A. Kartini adalah tokoh pahlawan nasional yang gigih memperjuangkan emansipasi wanita.

Lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879, R.A. Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia. Kartini merasa banyak diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu. Beberapa perempuan sama sekali tidak boleh mengenyam pendidikan.

Hasil pemikiran, perlawanan dan perjuangan Kartini di zaman dahulu memberikan makna kuat bagi kaum perempuan zaman modern.

Berikut makna perjuangan Ibu Kita Kartini seperti dikutip dari laman indonesiabaik.id Kemenkominfo RI:

1. Mendapatkan Kesetaraan dalam Hak Pendidikan

Perjuangan Kartini melawan diskriminasi mendorong perempuan modern saat ini untuk berani melawan stereotip perempuan ujungnya jadi ibu rumah tangga saja. Semua perempuan tidak perlu ragu, karena sejatinya memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengejar mimpi dan cita-citanya mengenyam pendidikan tinggi.

2. Membuka Lebar Kesempatan Perempuan untuk Berkarya

Keinginan Ibu Kita Kartini agar perempuan tidak selamanya dicap hanya akan berakhir di dapur dan mengurus rumah, membuka ruang penyetaraan bagi wanita modern bisa berkarya seperti para pria. Perempuan bebas berekspresi, mengutarakan mimpinya, mewujudkan ide-ide kreatifnya, menyalurkan bakat, membuat gerakan, menyuarakan hasil pemikirannya yang bermanfaat bagi sekitarnya.

3. Mendorong Percaya Diri Perempuan dalam Berkarir

Di era digital sekarang ini, perempuan bisa bekerja dengan berbagai bentuk dan cara yang beragam. Perempuan terdorong melawan stereotip melalui prestasi perempuan dalam ranah profesional kerja, mengembangkan potensi dalam diri, berkarir bukan sekadar mencari uang dan perekonomian, namun jadi teladan dan menjalankan hak asasi setiap orang.

Perempuan modern ialah perempuan yang memiliki semangat juang tinggi, kepercayaan diri, yakin terhadap kemampuan yang dimiliknya, perempuan yang memiliki keinginan untuk memerdekakan dirinya, dan memiliki prinsip hidup yang kuat.

Bagi para ibu yang bekerja, berapa pun waktunya, jelas tetap jadi ibu sepenuh waktu. Meski banyak tantangan, namun para ibu punya hak untuk memilih keduanya, bekerja dan ibu rumah tangga.

4. Membangkitkan Kualitas Hidup Perempuan

Semakin terbukanya ruang bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Para “Ibu Kita Kartini” masa kini berperan pada sektor pembangunan, dan peningkatan jumlah perempuan yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.(iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs