Jumat, 22 November 2024

Luncurkan Sido Resik, Gus Muhdlor Berharap Partisipasi Masyarakat Sidoarjo Meningkat

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ahmad Muhdor Ali Bupati Sidoarjo dalam acara program Sido Resik di Suara Surabaya Centre, Foto: Candra suarasurabaya.net

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PU-BMSDA) Sidoarjo membuat terobosan dalam upaya revitalisasi fungsi sungai.

Dinas PU-BMSDA ini melalui Sosialisasi Satgas Peduli Sungai meluncurkan Program Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali (Sido Resik).

Ahmad Muhdor Ali Bupati Sidoarjo mengatakan, setidaknya ada dua sasaran program Sido Resik yang diluncurkan tersebut. Berkaitan partisipasi dan edukasi masyarakat.

“Jadi sasarannya. Pertama memahamkan masyarakat bahwa masalah sampah, sungai, dan sebagainya, adalah masalah bersama. Kedua, mengedukasi masyarakat soal hidup bersih,” ujarnya.

Tentang sasaran pertama, Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor menyampaikan hasil pengamatannya berkaitan pola pikir masyarakat Sidoarjo tentang masalah sampah dan sungai.

“Setiap kali ada masalah sungai atau saluran macet, masyarakat selalu berpikir, pasti Dinas PU-nya enggak jalan. Ada tiga desa di Tanggulangin penurunan tanah dan banjir, camat disalahkan,” ujarnya.

Menurut Gus Muhdlor, hal itu menunjukkan tidak adanya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan di Sidoarjo. Dia pun berharap, Program Sido Resik ini mampu menggerakkan masyarakat.

“Jadi melalui Program Sido Resik ini saya harap mampu menggerakkan masyarakat untuk memiliki Sidoarjonya sendiri,” kata Gus Muhdlor dalam peluncuran program itu di Suara Surabaya Centre.

Baca juga: Warga Sidoarjo Antusias Ikuti Revitalisasi Fungsi Kali dalam Program Sido Resik

Berkaitan dengan sasaran kedua, yakni edukasi masyarakat, Gus Muhdlor optimistis, momentumnya sangat tepat. Masyarakat sudah terbiasa dengan kebiasaan baru dampak Pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 kemarin itu membuat masyarakat jadi terbiasa cuci tangan, hand sanitizer. Saya kira ibu-ibu PKK di kecamatan dan di desa ini mampu memberikan edukasi seperti ini,” katanya.

Untuk menyukseskan program Sido Resik, bupati muda Sidoarjo itu mengajak seluruh PNS Kabupaten Sidoarjo turut serta menyosialisasikan ke masyarakat hingga tingkat bawah.

“Saya juga berharap, setelah ini masing-masing desa di Sidoarjo punya perdes (peraturan desa)-nya masing-masing tentang sampah dan kebersihan sungai ini,” ujarnya.

Sudah saatnya Sidoarjo berubah. Demikian kata Gus Muhdlor. Masyarakat tidak bisa lagi saling menyalahkan, dari mana sampah itu datang, sehingga masyarakat di sekitar sungai enggan membersihkan.

Baca juga: Ini Daftar Pemenang Sido Resik, Ketua TP PKK Berharap Semua Warga Sidoarjo Mempercantik Sungainya

Gus Muhdlor mengakui, program ini tidak cukup hanya berjalan satu-dua tahun saja. Dia menyadari, program ini yang lebih menekankan pada proses edukasi pasti akan berlangsung lama.

“Ini baru pemanasan. Tahun ini baru dimulai, tahun depan sudah bisa jalan optimal,” ujar Gus Muhdlor.

Sigit Setiawan Kepala Dinas PU-BMSDA Sidoarjo dalam acara peluncuran program ini mengatakan, nantinya masing-masing kecamatan bisa menunjuk satu atau dua desa percontohan.

“Mulai dari penerapan jaring sampah sungai, tidak perlu berbahan besi. Dari bambu atau lainnya bisa. Kemudian juga penertiban sempadan sungai,” ujar Sigit saat memaparkan sosialisasi.

Sigit menjelaskan, bila sempadan sungai bisa ditertibkan, lokasi itu bisa dimanfaatkan menjadi destinasi wisata sungai atau kegiatan lain yang membawa nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Kami sarankan memilih lokasi yang paling kumuh, supaya nilai perubahannya besar. Sehingga nanti bisa menjadi percontohan bagi desa lainnya,” katanya.

Ada pun mengenai dana pelaksanaan berbagai program di sempadan sungai, Sigit menyarankan bisa dialokasikan dari dana BUMDes. Dengan demikian, ada manfaat ekonomi sehingga masyarakat mau terlibat.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs