Layanan telemedisin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membantu penanganan warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19 siap diterapkan Surabaya.
Untuk itu, Armuji Wakil Wali Kota Surabaya dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Surabaya hari Selasa (27/7/2021) meminta agar metodenya disederhanakan.
“Kami meminta metodenya disederhanakan, sehingga warga isoman dapat mengakses layanan telemedisin. Apalagi sebagian besar yang isoman itu ada di kampung-kampung,” kata Armuji seperti dilansir Antara.
Adapun layanan telemedisin yang diberikan berupa konsultasi dengan dokter, bantuan ambulans, kunjungan ke rumah oleh tim medis, layanan pengantaran obat gratis ke lokasi pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah.
Rapat daring tersebut dihadiri pula oleh Kementerian Kesehatan, Asosiasi Telemedicine Indonesia, Dekan Fakultas Kedokteran se-Surabaya dan Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya.
Saat memimpin rakor itu, Armuji sempat meminta penjelasan terkait dengan mekanisme dan tata cara mengakses obat-obatan yang disediakan oleh Kemenkes melalui platform telemedisin.
“Warga kami cukup banyak yang isolasi mandiri sehingga pelayanan kesehatan terhadap warga harus dioptimalkan salah satunya dengan mengirimkan obat-obatan,” ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya sedang mempersiapkan rumah sehat yang tersebar di 154 kelurahan dengan menggunakan gedung-gedung sekolah dasar dan aset pemerintah. Dia berharap rumah sehat tersebut dapat disinergikan dengan program Kemenkes.
“Jadi pemkot menyiapkan rumah sehat dan Kemenkes bisa membantu pasokan obat-obat maupun layanan konsultasi melalui platform telemedisin,” katanya
Sementara itu, Imran Pambudi perwakilan dari Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan (Surkarkes) Kemenkes menyampaikan, untuk mengakses fasilitas telemedisin dan paket obat-obatan harus melaporkan hasil tes usap PCR atau tes cepat antigen ke Database Kemenkes dengan Sistem New All Record (NAR).
Armuji menambahkan, Kemenkes memperluas jangkauan penggunaan layanan telemedicine di lingkungan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Namun, lanjut dia, penggunaannya baru menjangkau skala perkotaan.
Layanan telemedicine ini sebelumnya diujicobakan di DKI Jakarta kemudian diperluas sehingga mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Selain Jabodetabek, kini penggunaannya diperluas lagi di Karawang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kota Denpasar.
Ada 11 platform telemedicine di Indonesia yang bekerja sama dengan Kemenkes antara lain Halodoc, YesDok, Alodokter, Klik Dokter, SehatQ, Good Doctor, Klinikgo, Link Sehat, Milvik, Prosehat, dan Getwell.(ant/dfn/iss)