Surabaya saat ini berstatus zona oranye Covid-19, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya berharap dalam waktu satu bulan turun menjadi zona kuning. Guna mewujudkan zona kuning dalam satu bulan, Eri Cahyadi mengundang pihak-pihak berkompeten berdialog dalam Focus Group Discussion Walikota Surabaya bersama Pentahelix ‘Surabaya Menuju Zona Kuning’ yang dilakukan secara virtual, Rabu (18/8/2021).
Dr. Santi Martini, Pakar Epidemiologi dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair mengatakan situasi pandemi di seluruh dunia sudah menurun. Di negara Inggris sudah mengalami gelombang ketiga, juga mengalami penurunan.
“Yang perlu dilihat, kasus kematian mereka hanya puluhan, tidak sampai 100 orang. Bahkan di Malaysia juga gelombang ketiga, tapi kematiannya tidak sampai ribuan, sekitar 200-300 saja. Jadi kenapa di Indonesia kasusnya sampai 20.000 kasus,” ungkap dokter Santi Martini.
Dari data ini kata dokter Santi, kenapa kasus kematian karena Covid-19 di Indonesia tinggi dibanding negara lain. “Ini yang harus diteliti kenapa tinggi kematian, apakah yang datang ke rumah sakit sudah terlalu berat sehingga saat mendapat intervensi sudah terlalu lemah. Selain itu, yang harus dicermati juga, apakah kasusnya dari isolasi terpusat ataukah isolasi mandiri,” terangnya.
Sementara itu Dr. Windhu Purnomo Pakar Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair memberikan gambaran tentang penanganan Covid-19 di Eropa, dan bagaimana sekarang masyarakatnya sudah mulai hidup normal.
Bagaimana orang-orang di Eropa bisa menonton pertandingan bola tanpa masker, padahal Covid-19 masih tinggi. “Saya menanyakan teman saya yang ada di sana, mereka berani karena pemerintahnya berani mencari secara masif yang positif. Jadi mereka yang di luar adalah orang-orang sehat. Sedangkan yang positif benar-benar di isolasi,” jelasnya.
Untuk itu dokter Windu mengingatkan agar Kota Surabaya cepat menuju zona kuning diperlukan testing dan tracing yang luar biasa, karena itulah keberhasilan penanganan Covid-19 di Eropa. (man/ipg)