Jumat, 22 November 2024

Kurangi Stunting, Unusa Gandeng Unicef dan Pemprov Jatim

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Unusa gandeng Unicef dan Pemprov Jawa Timur saat peluncuran program pengurnagan stunting. Foto: Humas Unusa

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) diberi kepercayaan oleh Unicef (United Nations International Children’s Emergency Fund) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk penanganan gizi ibu hamil, anak dan remaja terkait dengan penurunan angka stunting di Jawa Timur.

Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, yang menaungi Unusa, dalam sambutannya menyatakan, kerjasama Unusa dengan Unicef dan Pemprov Jatim ini merupakan kerjasama strategis jangka panjang yang memerlukan komitmen. “Program ini menyiapkan anak-anak kita untuk generasi masa depan Jawa Timur dan masa depan Indonesia,” terang Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA.

Dr. Andriyanto S.H, M.Kes., Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jatim, menyambut baik upaya dari Unicef dan Unusa dalam hal menangani penurunan stunting di Jatim.

“Permasalahan stunting menjadi salah satu kendala di Jawa Timur, stunting menjadi PR kita bersama tidak hanya pemerintah provinsi namun akademisi dan steakholder lainnya seperti Unicef, melalui program ini kita bisa membantu menangani masalah ini bersama-sama,” kata Andriyanto.

Andriyanto menambahkan bahwa masih banyak yang harus diperhatikan dalam penanganan gizi di Jawa Timur, ia yakin dengan sumber daya yang ada di Unusa, akan bisa menangani untuk permasalahan ini.

Ermi Ndoen Kepala Kantor Perwakilan Unicef Surabaya menjelaskan, pemilihan Unusa untuk berperan dalam program setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan proposal yang diajukan ke Unicef dari berbagai Universitas. “Unusa terpilih dan disetujui untuk bisa menjalankan langsung tugas dari Unicef ini ke beberapa kota di Jawa Timur yang menjadi titik penanganan gizi buruk,” papar Ermi Ndoen.

Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., Rektor Unusa, meyakini penunjukan Unusa untuk menangani permasalahan gizi oleh Unicef sangat tepat, mengingat sumber daya manusia yang ada di Unusa cukup memumpuni. “SDM kami ada dosen dan mahasiswa Gizi, Kedokteran dan Keperawatan serta Kebidanan yang biasa menangani hal terkait dengan gizi untuk ibu, anak dan remaja,” ujar Achmad Jazidie.

Jazidie menjelaskan Unicef dan Unusa memiliki komitmen yang kuat untuk menangani gizi di Jawa Timur. “Dimana dosen dan mahasiswa kami terus melakukan pengabdian masyarakat untuk mengatasi masalah gizi ini,” tambah Jazidie.

Peluncuran program dilakukan secara hybrid dan di hadiri Robert Gass, Deputy Reseprentative Unicef Indonesia, secara online dan Gubernur Jatim diwakili oleh Dr. Andriyanto, S.H, M.Kes., Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan Prov. Jatim, Ermi Ndoen, Kepala Kantor Perwakilan Unicef Surabaya dan Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng.

Hadir pula baik secara online dan offline perwakilan dari tujuh dan satu kota itu di Jatim, masing-masing Kab. Bojonegoro, Sidoarjo, Blitar, Tulungagung, Bondowoso, Jombang, Lumajang, Bondowoso, Kota Surabaya.

Kepercayaan Unicef diperoleh Unusa melalui persiangan ketat tiga kampus di Jatim, masing-masing Universitas Airlangga, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Unusa dalam program Support to Local Governments on the Implementation of Maternal, Child ang Adolescent Nutrition Programme in East Java.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs