FSW Korban penipuan ASN Pemkot Surabaya, mengaku mengalami pusing dan trauma. Hal ini diutarakan saat menjalani pemeriksaan memenuhi panggilan Satreskrim Polrestabes Surabaya.
FSW datang seorang diri ke Polrestabes dan menjalani pemeriksaan selama hampir 5 jam. FSW juga mengaku mengalami beban mental atas kasus ini. Ia meminta segala sesuatu menyangkut kasus ini lewat ED yang juga korban oknum ASN berinisial TR.
“Semua lewat Pak ED saja, satu pintu karena kita senasib dan sependeritaan,” kata FWS sambil meminta maaf karena tidak bisa memberikan keterangan lebih mendetail kepada suarasurabaya.net, Senin (29/11/2021).
Mengenai materi yang ditanyakan pihak kepolisian, FSW juga tidak bisa menjelaskan secara rinci. Namun ia menegaskan jika besok sudah ada agenda dari pihak Satreskrim untuk memanggil korban lainnya, “Iya rencananya ED dan satu korban lainnya akan dimintai keterangan besok (Selasa 30/11/2021- red),” katanya.
Dengan adanya kasus ini ditangani pihak kepolisian FSW dan 9 korban lainnya berharap ada mediasi dan uang yang sudah disetorkan bisa dikembalikan. “Iya harapannya uang kami bisa dikembalikan oleh pelaku,” harapnya.
Sebagai informasi, kasus penipuan ASN ini terkuak berkat laporan ED pendengar Suara Surabaya yang menjadi korban penipuan oleh TR bersama delapan orang lainnya yang tidak dia kenal.
TR menawarkan pekerjaan sebagai ASN kepada ED dan delapan orang lainnya dengan modus tertentu dan berhasil meyakinkan korban menyetor uang masing-masing Rp150 juta.
Untuk membayar TR, ED harus menjual rumah warisan keluarganya. Sementara beberapa orang lain ada yang menjual mobil sampai menjual motor gede (moge), demi membayar TR.
Total kerugian sembilan korban penipuan oleh TR ini diperkirakan mencapai Rp1,3 miliar. Tidak tertutup kemungkian, masih ada korban lain yang belum melaporkan penipuan yang mereka alami. (man/ipg)