Sabtu, 23 November 2024

Korban Meninggal dalam Ledakan di Pasuruan Diduga Saat Sedang Merakit Bom Ikan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Diduga ledakan bom ikan belasan rumah warga rusak. foto : Antara

Kombes Pol Gatot Repli Handoko Kabid Humas Polda Jatim mengatakan, Gofar dan Mat Shodiq (sebelumnya tertulis Abdul Hofar dan Mat Sodiq), korban meninggal dunia akibat ledakan di Pasuruan pada Sabtu (11/9/2021) pukul 08.00 WIB, diduga perakit bom ikan atau bondet.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Khoiriyah istri Gofar mengetahui kalau suami dan anaknya merakit bom ikan sejak 1,5 tahun yang lalu di rumahnya. Namun dia tidak berani bertanya kepada suaminya maupun mertuanya.

“Profesi Mat Shodiq, ayah Gofar, adalah perakit bom ikan sejak 10 tahun yang lalu dan selalu berpindah-pindah tempat pembuatannya,” kata Gatot Repli melalui pesan teks kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu malam.

Menurut saksi, setiap hari kecuali hari Jumat sekira jam 08.00 WIB sampai setelah sholat Dhuhur, Mat Shodiq selalu mendatangi rumah anaknya (Gofar) bersama dua pekerja untuk membuat bom ikan.

Setelah bom ikan itu jadi, ada pemesan yang mengambil. “Pemesan diketahui seorang laki-laki. Biasanya datang dengan istrinya. Diambil sekira tiga hari sekali dan setiap mengambil bom ikan sekitar sekardus air mineral gelas,” ujarnya.

Sekitar tahun 2009, keponakan Mat Shodiq yang bernama Farida dan Iwan pernah ditangkap oleh Satreskrim Pasuruan Kota karena merakit bom ikan yang dipasarkan di wilayah Banyuwangi dan Situbondo serta nelayan di Makassar pada Sabtu (11/9/2021) pukul 08.00 WIB.

Ledakan di Dusun Macan Putih, Desa Pekangungan, Kecamatan Godangwetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini menelan nyawa dua orang, dengan identitas bernama Gofar, usia 60 tahun, dan Mat Shodiq, usia 35, tahun.

Mat Sodiq ditemukan meninggal di bawah reruntuhan, sedangkan Abdul Hofar meninggal saat dibawa perjalanan menuju rumah sakit.

Suara ledakan terdengar sampai radius 5 kilometer, menghancurkan dua rumah, dan merusak sekira 9 rumah tetangga.

Selain itu ada empat orang yang menderita luka yaitu Fery, usia 13 tahun, anak Ghofar; Imron, usia 30 tahun, adik ipar Gofar; Siti Khoiriyah, usia 45 tahun, tetangga Ghofar; dan Arik, usia 6 bulan, tetangga Ghofar.

Sampai Sabtu pukul 17.00 WIB, tim Labfor dan Jibom Gegana Polda Jatim masih melakukan olah TKP guna mengidentifikasi awal mula terjadi ledakan.

“Kami harapkan masyarakat tidak lagi meracik bahan-bahan eksplosif,” kata Kombes Pol Gatot Repli Handoko. (iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs