Operasi pencarian korban awan panas dan guguran (APG) Gunung Semeru terus berlangsung hingga Senin (6/12/2021) siang.
Sampai pukul 13.10 WIB, tim pencarian dan pertolongan (save and rescue) atau Tim SAR gabungan mengevakuasi lima jenazah.
Tiga dari lima jenazah ditemukan di satu lokasi yang sama di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Sedangkan dua jenazah lainnya ditemukan tertimbun pasir bekas material lahar dingin di aliran sungai di Kampung Renteng.
I Wayan Suyatna Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya mengatakan, kelima jenazah itu langsung dievakuasi ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi.
“Berdasarkan catatan kami, total korban meninggal saat ini ada sebanyak 19 orang. Jenazah dievakuasi 14 orang, lima korban lainnya meninggal di rumah sakit,” ujarnya.
Secara lebih rinci dia menyebutkan, satu dari total jenazah yang ada ditemukan pada Sabtu (4/12/2021). Tepat setelah terjadinya APG Gunung Semeru.
Pada operasi pencarian hari berikutnya, Minggu (5/12/2021), Tim SAR Gabungan kembali menemukan delapan orang jenazah di sejumlah lokasi.
Kemudian, hari ini, seperti disebutkan di awal, ada lima jenazah baru yang ditemukan di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
“Untuk evakuasi hari ini, lima jenazah yang sudah dievakuasi. Empat di antaranya jenazah laki-laki dan satu jenazah perempuan,” ujarnya.
Proses evakuasi oleh Tim SAR gabungan ini, menurut Wayan, sempat terkendala timbunan material pasir bekas lahar dingin setinggi kurang lebih satu meter.
Menurutnya, proses evakuasi kali ini cukup sulit, karena semakin dalam pasir bekas lahar itu digali, suhu pasirnya semakin panas.
“Karena itu kami harus melakukan evakuasi dengan lebih hati-hati,” katanya melalui pesan WhatsApp di Grup Basarnas Kantor SAR Surabaya.
Sementara itu, berdasarkan catatan Posko Tanggap Darurat Bencana APG Semeru. Sampai Senin siang pukul 11.10 WIB, ada 27 warga yang masih dinyatakan hilang.
Pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban seiring masih berlangsungnya operasi pencarian dan pertolongan.
Secara keseluruhan, Posko Tanggap Bencana Semeru mencatat, ada sebanyak 5.205 warga terdampak awan panas dan guguran Semeru, Sabtu kemarin.
Kemudian, tercatat sebanyak 1.707 warga mengungsi di 19 titik pengungsian yang ada di Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian.
Posko Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru menyatakan, data warga terdampak ini akan terus dimutakhirkan.(den/iss/ipg)