Layanan transformasi umum yang bernama Buy The Service (BTS) ada di Kota Surabaya siap diuji coba pada Desember depan. Hal itu disampaikan oleh Suharto Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Sementara ini, BTS yang akan diluncurkan tahun ini yakni dengan rute Unesa Lidah Wetan ke ITS sebagai uji coba. Saat ini, para pengemudi bus sedang dalam menjalani pelatihan. Rencananya, paling lambat minggu kedua Desember 2021 uji coba BTS sudah dapat dilakukan.
“Kurang lebih seminggu lagi. Pelatihan pengemudi sedang kita lakukan, operasionalnya tahun ini juga. Maksimal minggu kedua Desember,” pkata Suharto kepada Radio Suara Surabaya, Senin (29/11/2021).
Ia mengatakan, nantinya akan ada enam koridor dalam layanan BTS ini, antara lain:
1. Terminal Purabaya – Tanjung Perak, via Jalan Raya Darmo
2. Raya Lidah Wetan – Karang Menjangan – ITS
3. Termimal Purabaya – Kenjeran, via MERR
4. Stadion GBT – Unesa Lidah Wetan – Jalan Mastrip
5. Terminal Benowo – Tunjungan
6. Terminal Purabaya – Kampus C Unair
Sebagai informasi BTS atau Buy The Service adalah layanan transportasi umum yang memiliki kesamaan fisik dengan armada Suroboyo Bus.
Nantinya, masing-masing koridor akan dilengkapi sistem IT yang memberikan guidance kepada armada apa saja yang akan dioperasionalkan, salah satunya menggunakan aplikasi Teman Bus. Selain itu, diharapkan layanan BTS juga ramah difabel.
“Nanti akan dilengkapi sistem tentang posisi armada sedang di mana, nunggu di halte butuh berapa lama, itu bisa menggunakan Teman Bus. Mau ke mana, naiknya di mana,” paparnya.
Selain itu, lewat aplikasi tersebut penumpang dapat memberikan review perjalanan. Mereka bisa memberikan kritik dan saran terhadap layanan bus jika kurang nyaman.
“Driver kita monitor kecepatan maksimal 40 km/jam. Perilaku driver jika menyimpang kita monitor. Kerja sesuai SOP. Kalau melakukan penyimpangan akan kena punishment (hukuman) dengan dikurangi poinnya, yang otomatis mengurangi revenue,” ujarnya.
Saat ini, satu koridor diperkirakan akan disiapkan sekitar 20 unit bus. Nantinya, secara bertahap koridor lainnya juga akan disiapkan bus. Setiap unit bisa menampung sekitar 30 penumpang dengan rincian kapasitas 20 kursi duduk dan 10 orang berdiri.
Termasuk tarif yang akan dikenakan oleh para penumpang.
“Kami sudah mengusulkan tarif agar untuk 40-60 kilometer untuk pelajar/mahasiswa Rp2 ribu dan untuk masyarakat umum Rp3 ribu sampai Rp3.500,” kata Suharto.
Tidak hanya dalam kota, selanjutnya BTS yang ada di Surabaya juga akan terintegrasi dengan Gerbang Kertasusila.
“Kebetulan di kami (Surabaya) semuanya sementara, karena ini konsep BTS di Surabaya. Nanti feeder (bus) ke mana kita tata kembali,” tutur Suharto.(tin)