Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sidoarjo menggelar Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) pertama di Hotel Zam Zam, Kota Batu, Jumat, (25/6/2021).
Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo menghadiri acara itu secara langsung untuk membuka acara. Dia mengapresiasi pelaksanaan Konkerkab PGRI Sidoarjo yang pertama itu.
Menurutnya perhatian para guru yang tergabung dalam PGRI kepada dunia pendidikan sangat luar biasa. Terbukti meski di era pandemi Covid-19 mereka menggelar Konkerkab demi kemajuan dunia pendidikan.
“Atensi tersendiri yang hadir di sini terhadap kemajuan di Kabupaten Sidoarjo,” ucapnya.
Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu berharap, lewat konferensi kerja seperti ini akan ada program kerja yang baik bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.
Dia bilang, pandemi Covid-19 di tengah kemajuan teknologi digital di era industri 4.0 ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Perlu trobosan-trobosan baru untuk menjawab tantangan itu.
Program-program yang akan dijalankan nanti, kata Muhdlor, hendaknya bisa menyesuaikan dengan keadaan, adaptif dengan situasi terkini, dan relevan dengan zamannya.
“Kita semua, bukan hanya guru, ya, bupatinya, camatnya juga sama, dinas-dinas lain juga sama. Ini alarm bahwa kita semua, se-Indonesia, belum siap dengan era digitalisasi 4.0. Ini harus kita jawab,” ujarnya.
Gus Muhdlor mengatakan, PGRI adalah mitra terbaik bagi Pemkab Sidoarjo di bidang pendidikan. Karena itu sudah sewajarnya Pemkab Sidoarjo memberi perhatian lebih.
Pembinaan dan peningkatan kapasitas kepada insan guru perlu dilakukan. Semata-mata demi kemajuan pendidikan di Sidoarjo. Dia pun meminta PGRI selalu berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo.
“Tolong komunikasinya jangan putus, intinya terkait pembinaan dan kapasitas guru itu merupakan harga mati yang harus terus dijaga,” kata Gus Muhdlor.
Sementara itu Drs. Edy Wuryanto Ketua PGRI Sidoarjo mengapresiasi kehadiran bupati Sidoarjo membuka Konkerkab. Kehadiran Muhdlor dia harapkan jadi sinyal baik bagi organisasi PGRI Sidoarjo.
Terutama untuk bersinergi dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.
“Semoga ini merupakan sinergi kita sebagai organisasi profesi dalam rangka ikut membantu dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kabupaten Sidoarjo,” katanya.
Edy Wuryanto juga mengaku bangga dengan bupati saat ini yang punya latar belakang pengelola lembaga pendidikan. Dia yakin, di bawah kepemimpinan Gus Muhdlor, kualitas pendidikan dan kesejahteraan para pendidik di Sidoarjo akan terus meningkat.
“Tentunya Gus Muhdlor paham betul bagaimana nanti meningkatkan kualitas pendidikan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan bapak ibu guru dari semua jenjang yang ada di Sidoarjo,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Edy mengaku siap mendorong program-program pendidikan yang ada untuk membantu Pemerintah Sidoarjo dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Kami akan tetap mengkritisi kalau ada yang perlu dikritisi, tetapi kalau programnya sudah benar, sudah memperhatikan guru, dan memperhatikan anak-anak, mari kita dukung supaya Kabupaten Sidoarjo jadi Kota Pendidikan,” katanya.
Menurut Edy, Sidoarjo membutuhkan generasi masa depan yang menguasai bahasa asing. Muatan lokal bahasa asing diharapkan ada di setiap jenjang pendidikan dari bawah.
Apakah itu bahasa inggris, bahasa mandarin atau bahasa arab adalah bekal yang harus disiapkan kepada anak-anak kedepannya. “Kami sayangkan kalau sekarang anak-anak tidak menerima muatan lokal khususnya bahasa asing,” ujarnya. (den)