Dari data Relawan Pendamping Keluarga Pasien Covid-19 RSLI, klaster keluarga dan institusi kembali mendominasi pasien Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) di Jl. Indrapura Surabaya.
Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.B., Sp. BTKV, Penanggungjawab RSLI pada Senin (28/6/2021) mengatakan, selama bulan Juni 2021 setidaknya terdapat 65 klaster keluarga (46 keluarga terdiri dari 2 orang, 9 keluarga terdiri dari 3 orang, 8 keluarga terdiri dari 4 orang,dan 2 keluarga terdiri dari 5 orang) dan 14 klaster institusi/perusahaan/perumahan dengan jumlah yang terpapar bervariasi antara 2, 3, 7, 9, 16 hingga 20 orang.
Hal ini bisa jadi akibat lanjutan dari liburan panjang pascalebaran serta kendurnya masyarakat menjalankan prokes.
Nalendra mengkhawatirkan kondisi tenaga kesehatan menyusul adanya lonjakan kasus Covid-19 yang mengakibatkan RSLI kebanjiran pasien.
RSLI sudah mencapai titik puncak kemampuan merawat. Dengan kapasitas 410 bed, tingkat hunian sekarang telah mencapai kisaran 350 pasien dan jumlah inden (antre masuk) yang semakin banyak hingga sampai tembus di atas 200-an antrean.
“Yang jadi perhatian kami adalah kelelahan kawan-kawan nakes (tenaga kesehatan–red). Kita harus pahami bersama bahwa begitu nakes kelelahan imunnya turun dan akan mudah terinfeksi,” kata Nalendra.
Untuk itu dr Nalendra mengimbau semua pihak untuk lebih taat dan ketat dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama 5M ditambah 1 M lagi yaitu menghindari makan bersama. Meningkatkan imunitas dengan cara makan makanan bergizi, banyak protein, vitamin dari asupan buah-buahan, menjaga kebugaran tubuh serta pikiran agar rileks dan tidak capek.
“Kalau capek segera istirahat. Mulai sekarang harus sudah mulai menjalankan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kebiasaan baru atau new normal,” ujarnya.
Bagi yang terpapar Covid-19 atau yang merasa mulai ada gejala Covid-19 utamanya gejala ringan, isolasi mandiri di rumah merupakan pilihan yang tepat dan rasional pada kondisi sekarang ini.
“Silakan melaporkan kondisi ke Puskesmas terdekat, nanti akan dibantu untuk menjalani isolasi mandiri, selain bisa pula mendapatkan informasi tentang panduan isolasi mandiri di situs Covid-19 pemerintah,” katanya.
Nalendra menambahkan, rumah sakit sudah banyak yang penuh, intensitas serta paparan Covid-19 semakin banyak dan sangat berpotensi menular. Tingkat hunian yang hampir penuh di semua fasilitas kesehatan (faskes) serta keberadaan nakes yang mulai kewalahan dan lelah karena tiap hari dihadapkan pada sejumlah penderita Covid-19 yang harus dilayani, menandakan faskes mulai mengalami kejenuhan.
“Jaga selalu kesehatan masing-masing, bantu kami mengurangi beban rumah sakit beserta nakes dan relawannya, sehingga tetap dapat memberikan layanan bagi yang lebih membutuhkan,” kata dr. Nalendra.(ipg)