Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak para investor untuk dapat membuka tambak udang di Pasuruan, Jawa Timur, mengingat semakin besarnya peluang untuk memasok komoditas tersebut ke pasar global.
“Ditjen PDSPKP (Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Forum Promosi Investasi dengan tema Pacu Minat Investasi pada Usaha Budidaya Udang Vanamei dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Usaha Hasil Kelautan dan Perikanan menuju Korporasi Usaha, di Pasuruan awal pekan ini,” kata Artati Widiarti Dirjen PDSPKP KKP dilansir dari Antara, Kamis (10/6/2021).
Ia mengatakan ini menjadi salah satu upaya KKP dalam memercepat peningkatan produksi dan ekspor udang sebesar 250% pada tahun 2004.
Dengan mendorong investasi swasta maupun dengan membangun industri pengolahan udang, menurutnya ke depannya akan mampu menciptakan nilai tambah. Apalagi, KKP telah mengingatkan bahwa ada pasar udang dunia yang kisaran nilainya sekitar 24 miliar dolar AS per tahun. Ini merupakan jumlah yang sangat besar untuk dapat diubah menjadi peluang.
Artati mengungkapkan jenis udang unggulan yang akan dijadikan prioritas dalam mencapai target produksi udang nasional ialah udang vaname. Komoditas ini sangat potensial membangkitkan perekonomian, ungkapnya.
Investasi udang vaname akan semakin mudah dengan teknologi budi daya, dukungan infrastruktur, akses dan peluang pasar yang terbuka, serta keberpihakan regulasi dan akses pembiayaan yang lbih terjamin.
Usaha budi daya udang, menurutnya, menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi dan mudah dipasarkan karena nilai ekspor komoditas perikanan tertinggi adalah udang. Usaha ini juga bisa dilakukan di manapun.
“Produksi udang budi daya pada tahun 2019 mencapai 517.397 ton, dengan total nilai ekspor komoditas udang sebesar 1,72 miliar dolar AS,” katanya.
Untuk diketahui, Provinsi Jawa Timur menempati peringkat pertama dengan realisasi investasi mencapai Rp 1,53 triliun pada kinerja investasi kelautan dan perikanan nasional tahun 2000. Realisasi investasi di Kabupaten Pasuruan mencapai Rp 188,79 miliar.
Terkait dengan udang, sebelumnya KKP melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara telah mengembangkan model budi daya udang berbasis klaster percontohan di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng), guna membangkitkan ekonomi.
Gemi Triastutik Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP mengapresiasi keberhasilan percontohan klaster di Sukamara yang telah panen dengan rata-rata tingkat produktivitas mencapai sekitar 10 ton per hektare.
Keberhasilan ini, menurutnya, bisa menjadi model bagi daerah lain ditambah ada pekerjaan rumah besar dalam menggenjot nilai ekspor udang sebesar 250 persen pada 2024.
“Saya kira jika daerah potensial lainnya mampu menerapkan model seperti di Sukamara, target kenaikan ekspor akan dengan mudah tercapai,” katanya.
Saat ini, pesaing utama ialah India yang tengah menghadapi gelombang kedua Covid-19 dan data menunjukkan ada tren penurunan ekspor udang India terutama ke Amerika Serikat dalam periode Januari-Maret 2021.
“Ini menjadi momen kita untuk menangkap peluang kekosongan suplai yang ada,” pungkas Gemi.(ant/frh/rst)