Sabtu, 23 November 2024

Kiprah TNI AD di Wilayah Pedesaan Jatim Saat PPKM Darurat

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) salah satunya membuat jalan baru. Foto : Istimewa

Kolonel Arm Imam Haryadi Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya mengatakan, kehadiran TNI AD di tengah masyarakat dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dinilai dapat meringankan beban rakyat di tengah pandemi COVID-19, terutama saat PPKM Darurat.

Kerja keras pasukan TNI AD melalui program tersebut memang diharapkan dapat membantu menggerakkan perekonomian rakyat yang terpuruk karena pandemi.

“Program ini dilakukan secara terkoordinasi dengan semua pihak. Sehingga terjalin sinergitas untuk mengoptimalkan hasil TMMD yang tepat sasaran. Sehingga bisa mewujudkan desa sasaran TMMD sebagai percontohan desa yang berwawasan kebangsaan,” ujar Kolonel Arm Imam Haryadi, Kamis (15/7/2021).

Program TMMD yang ke-111 tahun ini di Jawa Timur dilaksanakan di lima daerah. Yakni di Magetan, Jombang, Banyuwangi, Sampang, dan Gresik.

Satgas TMMD melibatkan TNI tiga matra, kementerian/lembaga pemerintah, non-kementerian, pemerintah daerah, serta segenap komponen masyarakat di wilayah masing-masing.

Lebih lanjut Imam mengungkapkan, program ini mengambil tema ‘TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri’. Dalam pelaksanaannya, pasukan TNI AD menjunjung semangat gotong royong, sehingga pengerjaan pembangunan fisik di tempat mereka bertugas bisa selesai sesuai target.

Imam lantas mencontohkan, seperti halnya yang dilaksanakan Kodim Gresik yang mengambil sasaran di Dusun Siwalan, Kecamatan Panceng.

Di lokasi tersebut satgas TMMD bersama warga membuat jalan baru. Ini dilakukan karena warga di sana mayoritas berprofesi sebagai petani dan jalan tersebut sangat berperan sebagai jalur ekonomi warga menjual hasil perkebunan dan pertanian.

Harapannya, peningkatan jalan tersebut bakal mendorong peningkatan pendapatan warga dalam aktivitasnya sehari-hari.

“Di masa pandemi ini, TMMD menjawab keluhan warga. Program TMMD ini dapat membantu perekonomian warga,” lanjut Imam.

Contoh lainnya, lanjut Imam, untuk wilayah Kodim Magetan yakni pembangunan di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol.

Kegiatan ini meliputi pengecoran jalan sepanjang 1.550 meter dengan lebar 2,5 meter, pembangunan drainase/talud sepanjang 500 meter dengan tinggi 60 meter.

Sedangkan untuk sasaran tambahan meliputi pengecatan rumah ibadah dan renovasi dua pos kamling.

“Sedangkan Kodim Jombang yang menjadi sasaran fisik yakni infrastruktur, di antaranya dibangun MCK 5 unit, rehab rumah tidak layak huni 7 unit, pembuatan jalan rabat beton dengan panjang 100 meter , lebar 3 meter, tinggi 0,20 meter. Kegiatan dilakukan di Desa Munungkerep,” jelas Imam.

Untuk wilayah Kodim Banyuwangi, ditambahkan Imam, yang menjadi sasaran yakni Desa Kebaman, Kecamatan Srono.

Adapun yang menjadi prioritas yakni pembangunan jembatan sepanjang 18 meter. Selain itu juga akan dibangun akses jalan sejauh 854 meter, renovasi musala dan hunian warga tak layak huni.

Begitu pula di Kodim Sampang, sasaran fisik TMMD dipusatkan di desa/kecamatan Beringin. Di sana para satgas dan masyarakat melakukan pengerjaan sasaran fisik SDN Bringin 2, dilanjutkan ke pembangunan embung air, dan pengerjaan rehab rumah tidak layak huni.

“Dipastikan yang dikerjakan satgas ini sangat dibutuhkan masyarakat, sehingga tidak ada yang sia-sia,” imbuh perwira menengah dengan pangkat tiga melati di pundak ini.

Tidak hanya sasaran fisik, dijelaskan Imam bahwa satgas TMMD juga mempunyai program pembangunan nonfisik berupa penyuluhan KB, penyuluhan peternakan, penyuluhan penghijauan, penyuluhan koperasi dan UKM, penyuluhan hukum, penyuluhan kamtibmas dan narkoba, penyuluhan bela negara, dan penyuluhan penanggulangan bencana berbasis masyarakat.

“Program TMMD ini sekaligus mengajarkan bahwa jati diri TNI adalah tentara rakyat. Dalam artian, TNI ini dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga kebijakan program ini kembali lagi untuk kesejahteraan rakyat,” sambung Imam.

Ditegaskan Imam, pandemi COVID-19 juga menjadi perhatian dalam program TMMD ke-111.

Dengan adanya posko COVID-19, setiap sebelum melakukan kegiatan para satgas selalu mendapat pengecekan kesehatan dari petugas kesehatan TMMD. Petugas kesehatan ini siaga 24 jam untuk memberikan pertolongan apabila ada anggota maupun warga setempat yang kurang sehat.

“Anggota satgas terus menyosialisasikan pentingnya protokol kesehatan kepada warga,” tegas Imam. (man/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs