Jumat, 22 November 2024

Khofifah Minta Bupati Nganjuk Relokasi Warga di Dusun Selopuro

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim meninjau lokasi bencana longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Senin (15/2/2021). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim meninjau lokasi bencana longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Senin (15/2/2021).

Novi Rahman Hidayat Bupati Nganjuk, Danrem 081, Dandim, Kapolres Nganjuk menyambutnya. Sejumlah Kepala Dinas Pemprov Jatim turut mendampingi Khofifah.

Novi Bupati Nganjuk sempat memaparkan kronologi bencana longsor kepada Khofifah. Selanjutnya, mantan Menteri Sosial itu meminta agar warga setempat direlokasi.

Khofifah berharap, ke depan, daerah yang berada di sekitar lempengan yang berpotensi atau rentan mengalami lahan longsor perlu diwaspadai.

“Mengingat ini lahan Perhutani, maka saya minta Bupati Nganjuk dapat mengkordinasikan untuk menyiapkan relokasi lahan terdekat yang aman,” ujarnya.

Novi menyatakan, sampai saat ini proses evakuasi terus berjalan. Berdasarkan update Posko Lapangan, ada 21 orang warga yang menjadi korban longsor.

Sampai saat ini, petugas gabungan telah menemukan 14 korban longsor. Dua orang ditemukan selamat, sementara 12 di antaranya meninggal.

Novi berjanji, proses evakuasi korban akan berlangsung sampai 14 hari mendatang. Seiring pembersihan puing-puing dan menyiapkan relokasi masyarakat terdampak.

Dalam kunjungan itu Khofifah membawa serta satu ton beras, 200 paket makanan anak, 200 lembar matras, 200 lembar kasur, 50 paket pakaian anak, 120 paket makanan siap saji, dan 50 lembar selimut.

Dia sempat menemui sejumlah anak-anak setempat yang juga terdampak bencana. Dia bagikan sejumlah bantuan dan membagikan buku kepada mereka.

Tidak hanya itu, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga menyerahkan bantuan berupa 4 set alat pelindung diri (APD), 1 unit alat komunikasi, 120 paket lauk pauk dan 120 paket tambahan gizi.

Untuk menangani longsor di lokasi, Khofifah juga sudah menerjunkan sejumlah alat berat dan ambulance milik Pemprov Jatim agar bisa dipakai untuk evakuasi korban.

Khofifah juga menyempatkan diri meninjau dan memastikan kesiagaan Dapur Umum, Posko Bencana, Posko Kesehatan, dan Pos Ante Mortem di lokasi bencana.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Kapolres dan ternyata sudah disiapkan anjing pelacak untuk mempercepat proses identifikasi,” ungkapnya.

Menurut Khofifah, lokasi bencana memang cukup curam. Kondisi tebing mengharuskan para petugas meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan dalam aktivitas pencarian.

“Utamanya alat berat dan juga dipersiapkan jalan-jalan atau akses lainnya, sehingga bisa mencapai titik tertentu yang diperkirakan terdapat korban,” katanya.

Pemkab Nganjuk, kata Khofifah, sudah mengedukasi warganya agar meningkatkan kewaspadaan. Itu penting dilakukan untuk mengantisipasi longsor susulan.

Adanya retakan tanah yang berpotensi longsor menurutnya harus diberi tanda atau warning. Termasuk mengajak warga mengambil langkah evakuasi diri.

“Kita tidak menduga, hujan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah ini dan akhirnya longsor. Saya berduka cita mendalam kepada keluarga korban meninggal akibat bencana longsor ini,” ujarnya.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs