Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengusulkan, jurnalis menjadi salah satu sasaran prioritas vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk para pelayan publik.
Dia nyatakan itu saat meninjau vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga di bidang kesehatan, di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Senin (1/2/2021).
Khofifah menjelaskan, tahap pertama vaksinasi di Jatim memang menempatkan tenaga kesehatan sebagai prioritas. Tahap kedua untuk sektor pelayanan publik.
“Saya mengusulkan agar jurnalis masuk tahap kedua, karena berisiko dalam menyampaikan berita kepada masyarakat saat proses liputan dan hunting,” katanya.
Usulan Khofifah ini senada dengan yang disampaikan Ahmad Muzani Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), beberapa waktu lalu.
Muzani menyampaikan itu sebelum keluarnya izin pemakaian darurat dari BPOM dan fatwa halal MUI atas vaksin Covid-19 produksi perusahaan Sinovac asal China.
Saat itu, awal November 2020 lalu, Muzani mengusulkan agar tenaga pengajar atau tenaga pendidik dan wartawan juga masuk daftar prioritas penerima vaksin.
“Saya usulkan, kalau memungkinkan wartawan dapat vaksinasi. Mereka bekerja tanpa batas waktu, tanpa batas pandemi. Harus ada jaminan keselamatan,” ujarnya.
Legislator dari Gerindra itu menyatakan, tidak semua perusahaan media massa memberi proteksi kesehatan yang layak untuk para wartawannya di masa pandemi.
Karena itulah dia berharap pemerintah bisa merealisasikan usulannya, menempatkan wartawan menjadi salah satu prioritas penerima vaksin Covid-19.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menargetkan, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan sebagai kelompok sasaran prototipe pertama tuntas pada 21 Februari.
Dokter Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan bilang, sampai Minggu (21/1/2021) sudah ada 593.372 tenaga kesehatan yang divaksin.
Jumlah itu setara 39,5 persen dari target pemerintah yang jumlahnya mencapai 1,45 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Vaksinasi ini, kata dia, akan dipercepat.
“Kegiatan vaksinasi (di Indonesia) akan dipercepat. Kami canangkan, 21 Februari nanti vaksinasi untuk tenaga kesehatan tuntas di seluruh Indonesia,” ujarnya di Surabaya, kemarin.
Dante juga menjelaskan, kenapa tenaga kesehatan jadi kelompok prioritas pertama penerima vaksin Covid-19. Salah satunya, untuk memberi contoh kepada masyarakat.
Sampai sekarang, kata Dante, masih ada masyarakat yang resisten atau cenderung menolak pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 buatan Sinovac.
Tenaga kesehatan yang bersedia divaksin akan membuat masyarakat yakin bahwa vaksinasi dengan vaksin Covid-19 produksi Sinovac ini aman.(den/iss/ipg)