Jumat, 22 November 2024

Ketua Rumpun Tracing Jatim Minta Orang di Zona Merah Kurangi Mobilitas

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Kohar Hari Santoso Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jatim. Foto: Istimewa

dr Kohar Hari Santoso Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim mengatakan, dibutuhkan perubahan strategi untuk menangani lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini.

“Yang harus dilakukan adalah bagaimana mengetahui persebaran di masyarakat. Tapi kalau jumlahnya sudah banyak, strategi harus dirubah bukan lagi hanya dengan periksa satu-satu,” kata dokter Kohar dihubungi Radio Suara Surabaya, Rabu (23/6/2021).

Strategi yang dimaksud yaitu dengan mengadakan penyekatan atau pengawasan di daerah yang banyak kasus Covid-19, agar masyarakatnya tidak banyak melakukan mobilitas.

“Kita adakan penyekatan atau pengawasan supaya orang yang di daerah zona merah jangan keluar dulu ke tempat lain. Pertama supaya tidak menyebarkan. Utamanya, ketika dia mau mobilisasi kondisinya bisa menurun dan yang bersangkutan kondisinya bisa lebih parah,” terangnya.

Sedangkan untuk tracing atau pelacakan kontak erat dilakukan dengan mengetahui dari jumlah kehadiran di fasilitas kesehatan, atau petugas kesehatan yang mendekati kontak erat.

Dia menambahkan, petugas kesehatan atau tim tracing termasuk kategori berisiko. Dia mengibaratkan, tim tracing seperti memasuki medan perang yang pelurunya berdesingan.

“Lha ini kan pelurunya ndak kelihatan, Covidnya gak kelihatan. Risikonya besar. Teman-teman kami ada yang mulai greges, waktu di swab positif,” jelasnya.

Menurut laporan petugas kesehatan di lapangan, angka yang terpapar Covid-19 cukup tinggi.

“Petugas kesehatan sendiri di Puskesmas Bangkalan kalau dihitung secara kasar, kira-kira 50 persen sudah terpapar,” kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur RSUD Saiful Anwar, Malang.(dfn/iss)

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs