Dokter Joni Wahyuhadi Ketua Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim menyebutkan, jadwal vaksinasi Covid-19 di Jatim mengikuti jadwal pelaksanaan secara nasional.
“Kan, tadi sudah dijelaskan. Jadwalnya tanggal 13 (Januari 2021) Bapak Presiden, tanggal 14 (Januari 2021) Provinsi (termasuk Jatim). Tadi kabupaten mungkin tanggal 15 (Januari 2021),” kata Joni.
Dia menyatakan itu kepada wartawan usai mengikuti rapat koordinasi tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan rencana pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jatim, di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan.
Pemprov Jatim, sebagaimana disebutkan di dalam rapat itu, juga sudah mengusulkan sejumlah nama pejabat yang akan menjadi sasaran pertama vaksin Covid-19. Joni bilang, itu baru usulan.
“Itu baru usulan. karena pemerintah provinsi Jawa Timur diminta mengusulkan. Usulannya, untuk awalnya seperti itu. Siapa yang memutuskan? Ya dari gugus tugas pusat. Di-ACC apa endak,” katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 77.760 dosis vaksin Covid-19 Sinovac untuk Jatim sudah tiba di Kantor Dinkes Jatim Jalan A. Yani Surabaya Senin (4/1/2021) lalu. Vaksin itu masih disimpan.
Pemprov Jatim sendiri sudah menyiapkan sejumlah hal terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Terutama dalam hal rantai dingin vaksin baik lemari es penyimpanan vaksin dan lain-lain.
Sebelumnya, Khofifah Indara Parawansa Gubernur Jatim menyebutkan, hasil inventarisasi sampai Senin lalu, ada 1.308 unit lemari es penyimpan vaksin dalam kondisi baik tersebar di 38 kabupaten/kota.
Selain itu, untuk vaccine carrier (alat pembawa vaksin), total yang tersedia di Jawa Timur saat ini mencapai 12.903 unit. Khofifah juga sudah memastikan bahwa semua alat itu dalam kondisi baik.
Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot se-Jatim juga sudah menyiapkan 2.404 tenaga vaksinator saat pelaksanaan imunisasi, yang sudah menjalani pelatihan dan sudah tersertifikasi.
Mulai senin itu, Pemprov juga menggelar pelatihan untuk 73 angkatan vaksinator, yang mana setiap angkatan terdiri dari 100 orang calon vaksinator. Pelatihan ini akan berlangsung sampai 19 gelombang.
Khofifah saat itu menyebutkan, setelah pelatihan itu akan tersedia 2.904 petugas vaksinator sudah bersiaga di 968 puskesmas dan 4.350 orang di 435 rumah sakit di Jatim.
Setelah pelatihan itu, dia memperkirakan petugas vaksinator di Jatim akan menjadi 7.254 orang.
Sementara itu, Khfofifah saat itu juga mengakui, di tahap awal ini vaksin yang ada belum bisa untuk melakukan vaksinasi terhadap seluruh SDM Kesehatan sebagai sasaran prioritas pertama.
Berdasarkan catatan Pemprov, ada sebanyak 196.459 orang SDM Kesehatan di Jawa Timur. Vaksin yang hanya cukup untuk vaksinasi tehadap 19,79 persen SDM Kesehatan. (den/ang)