DR dr SUTRISNO SpOG (K) mengatakan semua orang memiliki bakat atau potensi kanker di dalam tubuhnya. Dalam satu kilogram berat badan manusia, terdapat satu triliun sel.
“Pada satu kilogram berat badan manusia terdiri dari satu triliun sel. Padahal sel punya sistem genetik yang terus hidup berinteraksi dan mengalami metapolisme dan mungkin bisa keliru. Bayangkan kalau dalam 75 triliun sel itu ada satu saja sel yang keliru dan menjadi liar, itu adalah awal terjadinya kanker,” kata Dokter Sutrisno saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Kamis (4/2/2021).
Ia menjelaskan, kalau masyarakat mau lebih teliti dan aware dengan kondisi tubuhnya, potensi kanker bisa dideteksi dan ditangani sejak awal. Contohnya pada kasus kanker payudara yang bisa dideteksi dengan melakukan Sadari (periksa payudara sendiri).
“Ada benjolan kecil saja bisa ditemukan. Yang tidak pas adalah jika menemukan benjolan setengah senti masih tidak percaya. Apalagi kalau suruh periksa malah takut, akhirnya dibiarkan tumbuh besar. Kanker payudara itu aneh, kecil asalnya tapi bisa jauh dan menyebar ke mana-mana,” jelas pria yang berprofesi sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim ini.
Contoh langkah preventif lainnya, adalah dengan rutin melakukan pap smear untuk mendeteksi kanker leher rahim atau serviks, karena menurutnya kanker serviks termasuk jenis kanker yang perkembangannya lambat sehingga deteksi dininya sangat bermanfaat. Sedangkan untuk kanker ovarium dapat dideteksi dengan ultrasound rutin.
Ia menambahkan, untuk kesembuhan kanker tergantung pada banyak hal di antaranya jenis kanker, stadium kanker, kecanggihan teknologi, dan follow up.
“Ada kanker yang bila ditemukan dini disembuhkan saat pre cancer sembuhnya sempurna. semakin awal ditemukan semakin bagus harapan sembuhnya,” papar dokter Sutrisno.(dfn/lim)