Sabtu, 23 November 2024

Kerja Cepat Pemerintah dan Kepatuhan Masyarakat Faktor Kunci Lewati Puncak Kedua Pandemi Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Prof Wiku Adisasmito, juru bicara Satgas Covid-19. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, ada konsistensi penurunan kasus infeksi Virus Corona di Indonesia delapan pekan terakhir.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pekan ini kasus baru menurun sampai 88,9 persen dibandingkan puncak kedua, 15 Juli 2021.

Bahkan, kasus baru pekan ini lebih rendah sesudah puncak pertama, dan mendekati titik terendah yang tercatat tanggal 10 Mei 2021.

Menurut Wiku, penurunan kasus Covid-19 terjadi karena pemerintah bekerja cepat mengatur kebijakan pada masa darurat, dan mayoritas masyarakat mematuhi kebijakan pemerintah.

Di antaranya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang disambung dengan PPKM berjenjang (Level 1-4) dari tanggal 26 Juli sampai sekarang.

Kebijakan itu dievaluasi setiap pekan dalam rapat koordinasi melibatkan unsur pemerintahan pusat dan daerah.

Profesor Wiku menegaskan, PPKM akan terus diberlakukan selama pandemi, dan disesuaikan dengan perkembangan kasus serta dinamika di lapangan.

“Perkembangan ini dapat terjadi karena Pemerintah bekerja cepat untuk menyusun kebijakan dan semua lapisan masyarakat bekerja sama dan menyesuaikannya dengan disiplin,” ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (16/9/2021).

Kemudian, pemerintah melakukan pembatasan pelaku perjalanan baik dalam negeri mau pun luar negeri, dan meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan.

Jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 tercatat sebanyak 116.939 unit.

Selain itu, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan alat kesehatan seperti oksigen medis, ventilator, dan melakukan pemerataan suplainya ke berbagai rumah sakit rujukan.

Lebih lanjut, Wiku mengungkapkan, pengetesan (testing) terus ditingkatkan mencapai hampir satu juta orang sepekan, seiring dengan bertambahnya laboratorium rujukan mencapai 796 lab yang tersebar di wilayah Indonesia.

“Untuk mencegah lonjakan kasus, pemerintah berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi mencapai 10 juta orang per 10 hari mulai Agustus 2021,” imbuh Wiku.

Supaya program vaksinasi berjalan lancar, Pemerintah terus mendatangkan vaksin impor dan meningkatkan cakupan pemerataan vaksin.

Per hari Rabu (15/9/2021), Penduduk Indonesia yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 75,1 juta orang atau 36,08 persen dari target yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

Sementara jumlah masyarakat yang sudah mendapat dua dosis suntikan vaksin Covid-19 baru mencapai 42,9 juta orang atau 20,63 persen dari total target 208,2 juta orang.

Pada kesempatan itu, Wiku kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan implementasi kebijakan PPKM, dan disiplin protokol kesehatan.

“Pekan lalu ada 80 kabupaten/kota yang kepatuhannya rendah dalam memakai masker dan 95 kabupaten/kota dalam menjaga jarak,” ucapnya.

Lalu, pengawasan protokol kesehatan kata Wiku juga sangat penting untuk mencegah terulangnya lonjakan kasus.

“Satgas Posko Desa/Kelurahan dan satgas fasilitas publik merupakan sarana penting untuk mendukung pelaksanaan pengawasan protokol kesehatan. Saat ini baru sekitar 41 persen desa/kelompok yang sudah membentuk posko,” pungkasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs