Ir. Sigit Setyawan. MT kepala Dinas PU Bina Marga & Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo menyebut Kota Sidoarjo masih memiliki permasalahan pada sektor normalisasi sungai dan mengakar pada permasalahan banjir di beberapa titik.
Ia menyatakan permasalahan banjir ini tidak kunjung usai karena faktor perubahan sosio-kultural masyarakat Sidioarjo yang mana mempengaruhi pengalihan fungsi sungai salah satunya.
“Perbedaan kondisi ini memberikan dua dampak kepada Kota Sidoarjo, dari segi ekonomi dengan peralihan lahan yang dulunya didominasi lahan pertanian masyarakat menjadi industri dan perumahan turut membantu perekonomian Kota Sidoarjo, namun dari pembangunan tersebut sektor lingkungan terkena dampaknya salah satunya sungai,” ujar Ir. Sigit.
Selain faktor perubahan masyarakat, faktor perubahan fungsi sungai yang dulu menjadi irigasi persawahan, saat ini hanya menjadi fungsi pengaliran air saja hingga keluar laut.
Ditambah habit buruk masyarakat Indonesia membuang sampah sembarangan yang membuat kondisi ini cukup kompleks jika ditangani oleh lembaga pemerintah sendiri.
“Pemerintah bisa saja membersihkan sendiri sungai yang banyak sampahnya, namun apakah itu menjadi jaminan untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Sidoarjo, tentunya perlu ada sinergitas untuk saling menjaganya” kata Ir. Sigit saat berkunjung ke Kantor Radio Suara Surabaya pada Kamis (14/10/2021)
Selain itu penyempitan lahan sungai juga menjadi permasalahan di beberapa tempat, upaya normalisasi sungai seiring bertambahnya populasi memaksakan masyarakat ada yang membangun rumah dibantaran sungai.
“Upaya normalisasi di beberapa tempat juga membutuhkan kesadaran dan andil dari masyarakat juga. Dalam hal ini edukasi kepada masyarakat adalah upaya yang penting,” imbuhnya.
Untuk meminimalisir dampak banjir dan memberikan edukasi ke masyarakat untuk menjaga lingkungan sungai, Kepala Dinas PUBMSDA bersama Radio Suara Surabaya melakukan remake program Sidoarjo Peduli Sungai secara jangka panjang.
Langkah ini diambil oleh pemerintah berdasarkan evaluasi dari program Sidoarjo Peduli Sungai yang pernah dijalankan pada tahun 2017 lalu namun dampak dan impact kepada masyarakat dirasa kurang signifikan.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, menggandeng Radio Suara Surabaya bisa menjadi solusi untuk penyebaran informasi yang lebih masif dan diketahui oleh banyak masyarakat,” kata Ir. Sigit.
Kepala Dinas PUBMSDA itu kembali menegaskan bahwa pemerintah juga membutuhkan dukungan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman dari permasalahan banjir khususnya.(wld/ipg)