Letjen TNI Suharyanto Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau lokasi terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru melalui udara menggunakan helikopter BNPB.
Kepala BNPB didampingi Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jawa Timur, dan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah terbang dari Lapangan Bola Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).
Pada peninjauan tersebut, Kepala BNPB melihat langsung dampak dari kejadian bencana awan panas guguran Gunung Semeru setelah helikopter terbang rendah.
Gambaran visual yang terlihat, kondisi di sepanjang daerah aliran lahar di Curah Kobokan mengalami kerusakan dan tertutup material vulkanik dari awan panas guguran Gunung Semeru. Beberapa vegetasi yang ada di sepanjang daerah ailran lahar di Curah Kobokan juga mengalami kerusakan dan banyak pohon yang tumbang dan mati.
Baca Juga https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2021/erupsi-susulan-80-orang-di-sumberwuluh-dievakuasi/
Melalui pantauan udara tersebut, Suharyanto juga melihat kerusakan jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan yang rusak dan memutus jalur darat antara Lumajang menuju Malang akibat terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
Di samping itu, visual lain yang didapatkan dari pantauan udara adalah kerusakan permukiman warga yang berada di sepanjang bantaran daerah aliran lahar di Curah Kobokan. Selain itu, beberapa titik di sepanjang aliran lahar itu juga masih muncul kepulan asap dari material awan panas guguran.
Usai peninjauan yang dilakukan selama kurang lebih 15 menit, Kepala BNPB beserta rombongan kemudian mendarat di lapangan bola Kecamatan Pasirian dan disambut Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur.(faz/wld/rst)