Kehadiran Wella menemani Moritz yang telah menjomblo sekitar 9 tahun ternyata bukan tanpa tujuan. Satwa jomblo di KBS diprioritaskan sebagai bagian konservasi satwa.
“Kedatangan Wella ke KBS untuk menemani Moritz memang bukan sekedar melengkapi koleksi satwa. Ini showcase awal dalam rangka pelaksanaan konservasi satwa. Selanjutnya kami memang memprioritaskan satwa-satwa yang sampai saat ini masih jomblo,” terang Chairul Anwar Direktur Utama PDTS Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (14/12/2021).
Chairul menjelaskan bahwa sebagian dari visi misi KBS adalah sukses konservasi, sukses edukasi dan sukses rekreasi. Setelah sekitar lima tahun pihaknya melakukan pembenahan banyak hal di KBS, maka selanjutnya adalah mewujudkan misi visi tersebut. Sukses konservasi memang secara spesifik butuh banyak hal untuk mewujudkannya.
“Sukses konservasi memang butuh pendukung, atau kelengkapan. Butuh persyaratan-persyaratan yang prosedurnya memang agak panjang. Dan kami sudah jajagi tentang kebutuhan satwa dan yang jadi prioritas adalah satwa-satwa yang jomblo,” tambah Chairul.
Dalam hal ini, lanjut Chairul, Moritz mendapat perhatian khusus. “Selanjutnya memang satwa lain yang belum ada pasangannya. Dan ternyata kebutuhan itu dapat dipahami pihak Jatim Park. Dan terwujudlah breeding loan yang sudah kami sepakati bersama,” kata Chairul.
Seperti diketahui, Minggu (12/12/2021) lalu secara resmi, Wella dipertunjukkan di depan publik bersama Moritz, sebagai bagian dari pelaksanaan program breeding loan antara Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS dengan Jatim Park, Malang. Sedikitnya 21 satwa dari Jatim Park, diantaranya, Singa, Puma, Lemur dan Rakun dipindahkan ke KBS melengkapi koleksi satwa yang ada di KBS saat ini.
Beberapa prosedur karantina satwa sudah dilalui, termasuk pemeriksaan kesehatan masing-masing satwa juga telah dilaksanakan. “Karantina selama 14 hari, pemeriksaan kesehatan dan prosedur lainnya sudah dilengkapi. Semoga sehat-sehat, ” terang Agus Supangkat Humas KBS. (tok/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
