dr. Muhammad Miftahussurur, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan secara nasional jumlah kasus Covid-19 beberapa hari ini masih di angka lima ribuan. Namun, dua hari ini ada kenaikan kasus Covid-19 di beberapa rumah sakit di Surabaya.
“Apakah ini berlanjut atau tidak, apakah ini masuk gelombang kedua karena negara lain sudah masuk dalam gelombang ketiga. Dalam sejarah pandemi flu paling cepat flu spanyol itu dua tahun. Sekarang Indonesia sudah masuk tahun kedua, jangan sampai ada gelombang kedua seperti India,” kata dokter Mifta kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (20/4/2021).
Kenaikan kasus Covid-19 di India, menurut dakter Mifta, terjadi karena keteledoran warganya.
“Harapan kami, kasus Covid-19 di Indonesai terus turun. Karena itu masyarakat harus paham dengan keputusan pemerintah menerapkan larangan mudik. Protokol kesehatannya jangan kendor,” kata dia.
Berdasarkan data yang dilansir dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, per 19 April 2021 terdapat 23.287 jumlah total masyarakat Surabaya yang terkonfirmasi sejak awal pandemi yang meningkat 0,1% dari tanggal 18 April 2021 dengan nilai komulatif sebesar 23.263 kasus. Artinya terdapat penambahan 24 kasus dalam satu hari.
Sementara itu jumlah pasien Covid-19 yang melakukan isolasi di Asrama Haji Surabaya pada Senin sore (19/4/2021) totalnya 39 orang. Sebelumnya hanya ada 24 pasien, tapi tiba-tiba 16 orang sekaligus masuk asrama, kemudian satu pasien sembuh dan keluar. (iss/ipg)