Jumat, 22 November 2024

Kapolri Minta Forkopimda Malang Raya Pertahankan Angka Isoter dan Akselerasi Vaksinasi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
sigit-kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri saat menghadiri rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Kabupate Malang, Sabtu (11/9/2021). Foto: Istimewa

Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri mengapresiasi upaya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Malang Raya yang sudah bekerja keras menyosialisasikan penggunaan fasilitas isolasi terpusat (isoter) kepada masyarakat dan bisa menurunkan laju pertumbuhan Covid-19.

Sigit menyampaikan itu saat memimpin rapat bersama Marsekal Hadi Tjahjanto Panglima TNI dengan Forkopimda wilayah Malang Raya di Kabupaten Malang, Sabtu (11/9/2021).

Menurut Sigit, Forkopimda Malang Raya harus mampu mempertahankan tren positif tingginya angka isoter dan terus mengoptimalkan akselerasi vaksinasi demi mempercepat target dari Joko Widodo (Jokowi) Presiden.

“Apresiasi kerja keras seluruh Forkopimda wilayah Malang Raya atas upaya menggeser pasien isoman ke lokasi isoter melalui kegiatan ‘Covid Hunter’. Hal ini perlu direplikasi ke wilayah lain untuk mengurangi tingkat fatalitas,” kata Sigit.

Sigit bilang, tingkat BOR di Jatim saat ini 15 persen lebih rendah dari batas WHO yang maksimal 60 persen. Bahkan, BOR Jatim lebih rendah 16 persen dari BOR nasional.

Sedangkan di Kabupaten Malang, tingkat BOR-nya masih 24 persen di atas BOR Nasional, sehingga perlu adanya peningkatan konversi tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19.

Sigit menjelaskan, dengan menurunnya laju pertumbuhan kasus harian, hal itu akan diiringi dengan pelonggaran aktivitas masyarakat yang akan berdampak pada perputaran kembali roda perekonomian.

Jika tidak diiringi dengan pengawasan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, kata Sigit, hal itu bisa berdampak adanya potensi kembali melonjaknya kasus Covid-19.

Karena itulah Sigit mengimbau kepada Forkopimda untuk tetap melakukan penegakan prokes di setiap lokasi aktivitas masyarakat, juga menerapkan strategi 3T (Tracing, Testing dan Treatment), serta percepatan vaksinasi.

Selain itu, kata Sigit, Forkopimda juga harus mengaplikasikan PeduliLindungi di setiap lokasi aktivitas warga.

“Tentunya ini menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, dan seluruh masyarakat. Untuk menurunkan level Inmendagri perlu strategi pengendalian Covid-19, protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta penggunaan aplikasi peduli lindungi), penguatan Testing, Tracing dan Treatment, dan akselerasi program vaksinasi nasional,” kata mantan Kabareskrim Polri ini.

Terkait vaksinasi, Sigit menyebut, Forkopimda harus terus memaksimalkan dan ditingkatkan. Terutama kepada pelajar, para guru dan pihak akademi terkait lainnya. Hal itu sebagai penguatan kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Di sisi lain, Sigit meminta kepada Forkopimda Malang Raya untuk mengantisipasi adanya lonjakan aktivitas masyarakat di tempat-tempat objek wisata.

Hal itu memang ada segi positif soal membangkitkan ekonomi, namun negatifnya bisa pengaruhi laju penyebaran Covid-19. Sebab itu, diperlukan pengaturan yang tepat.

“Antisipasi munculnya fenomena Revenge Travel (wisata balas dendam) atau masyarakat membanjiri destinasi wisata pasca-pembatasan mobilitas. Karena kabupaten dengan level 2 sudah bisa membuka objek wisata sebesar 50 persen dengan prokes ketat dan penerapan aplikasi PeduliLindungi,” ucap Sigit.

Di sisi lain, Sigit menyebut, harus ada kerjasama yang kuat dengan relawan agar dapat menambah kekuatan vaksinator. Sehingga, capaian vaksinasi di wilayah aglomerasi dapat semakin maksimal.

Lebih dalam, Sigit menyatakan, kepada Forkopimda Jawa Timur untuk melakukan pengawasan dan penjagaan ketat terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke kampung halamannya masing-masing.(faz/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs