Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menjelaskan bahwa tujuan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah membuat pengalaman belajar yang menyenangkan dan relevan bagi mahasiswa dan dosen. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupaya menghadirkan simulasi dunia kerja bagi mahasiswa Kampus Merdeka.
“Kita ingin membuat pembelajaran di perguruan tinggi merupakan simulasi dunia nyata,” ujar Mendikbudristek dalam keterangannya, Kamis (7/10/2021).
“Dosen harusnya tidak hanya ceramah di depan kelas, dosen bisa membuat rekaman pembelajaran kemudian ketika masuk ke kelas mahasiswa perlu diarahkan untuk lebih banyak berdiskusi, kerja kelompok, mengasah presentasi dan berdebat,” imbuh Nadiem.
Nadiem juga mengapresiasi perguruan tinggi negeri dan swasta yang antusias mengimplementasikan program Kampus Merdeka dengan berbagai tantangan di masa pandemi Covid-19.
Nadiem menjelaskan mengenai arah beberapa program MBKM melalui delapan Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu lulusan mendapat pekerjaan yang layak, Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, Dosen berkegiatan di luar kampus, Praktisi mengajar di dalam kampus, Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, Kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta Program studi berstandar internasional.
“Dalam program Kampus Merdeka terdapat berbagai bantuan bagi perguruan tinggi untuk mencapai delapan IKU perguruan tinggi. Diketahui bahwa biaya dan sistem regulasi menjadi faktor penghambat jalannya Kampus Merdeka,” terang Nadiem.
“Oleh karena itu Kemendikbudristek secara proaktif memberikan solusi,” pungkas Nadiem. (faz/tin/ipg)