KAHMI Beri Penghargaan kepada Khofifah Terkait Penanganan Covid-19 di Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim membuka Muswil V Majelis Wilayah (MW) Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (28/5/2021).

Setelah pembukaan, ada serangkaian diskusi terkait percepatan pembangunan dan dinamika ekonomi di Jatim sejak pandemi Covid-19. Selain itu, KAHMI Jatim memberi penghargaan kepada Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim.

Prof Muhammad Sasmito Presidium KAHMI Jatim menjelaskan, KAHMI Award diberikan kepada Gubernur Khofifah atas penanganan Covid-19 di Jatim yang baik.

“Jatim yang awalnya merah, sekarang kuning. Jatim itu etnisnya beragam, itu tidak mudah dan ternyata Bu Khofifah bisa turunkan angka Covid-19. Ini sebuah kerja pemimpin yang kami apresiasi. Kalau ada kritik, itu wajar, menurut kami itu sesuatu yang sehat. Tidak ada yang sempurna, dan itu akan membuat Bu Khofifah semakin baik dan semakin kuat,” kata Sasmito.

Dia mengapresiasi Gubernur perempuan di Jatim itu sebagai seorang ibu rumah tangga yang teguh dan kuat. Karir politik Khofifah, kata Sasmito, menunjukkan bahwa Pemimpin Muslimat NU itu seorang pejuang dari kalangan religius yang juga bergaul dengan kawan nasionalis.

“Meski belum setengah jabatan, Bu Gubernur sudah menghasilkan sesuatu,” kata Prof Muhammad Sasmito Presidium KAHMI Jatim.

Sasmito menjelaskan, Muswil KAHMI merupakan agenda rutin lima tahunan. Tahun ini, Muswil KAHMI Jatim mengambil tema ‘Meneguhkan Komitmen Keislaman dan Ke-Indonesiaan’. Untuk calon-calon Presidium KAHMI Jatim, lanjut Sasmito, berasal dari banyak kalangan.

“Sekarang banyak tokoh turun, tokoh nasional. Mulai politisi, akademisi, profesional semua turun. Peran KAHMI semakin memiliki aura dan wibawa sendiri,” tambahnya.

Dalam diskusi terkait penanganan Covid-19 dan percepatan pemulihan ekonomi demi percepatan pembangunan Jatim, Khofifah berterima kasih atas masukkan KAHMI kepada Pemprov Jatim.

“Ini akan menjadi masukan yang sangat strategis bagi Pemprov Jatim yang sekarang sedang mengurai kembali mandat Perpres 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jatim,” terang Khofifah.

Khofifah berharap hasil rangkaian diskusi itu bisa menjadi bahan masukan strategis bagi Pemprov Jatim untuk bersama-sama semua pihak melakukan lompatan kebijakan dalam hal percepatan penyejahteraan ekonomi masyarakat.

“Interaksi pemikiran ini mudah-mudahan bisa di-follow up menjadi program yang bisa memberikan satu pergerakan ekonomi yang positif, konsultif bagi Jatim khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” katanya.

“Terima kasih kepada KAHMI Jawa Timur atas penghargaan ini. Bagi saya, apresiasi ini akan menjadi pelecut semangat dan motivasi jajaran Pemprov untuk terus berbuat yang terbaik bagi masyarakat Jatim, dari ujung Ngawi sampai Banyuwangi,” kata Khofifah. (den)