Wahid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memastikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) di tingkat SMA, SMK dan SLB di Jatim terkendali.
Berdasarkan data yang dihimpunnya melalui satuan dinas sekolah SMA, SMK dan SLB baik negeri maupun swasta di Jatim, per tanggal 23 September 2021 dari jumlah siswa sebanyak 1,2 juta lebih didapati hanya ada 12 siswa yang positif Covid-19.
“Alhamdulillah sangat tertanggulangi dan aman, karena prokes (protokol kesehatan) di sekolah tidak hanya saya yang memantau tapi gubernur juga tidak segan turun langsung ke sekolah-sekolah. Ada gugus tugas sekolah yang bertugas memastikan prokesnya jalan,” kata Wahid dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Jumat (24/9/2021).
Dia pun mengakui di awal PTM digelar tanggal 30 Agustus lalu masih ada siswa yang bergerombol bahkan cangkruk di warung kopi sepulang sekolah. Agar kejadian serupa tidak terulang, pihaknya pun meminta kepala sekolah untuk memberikan peringatan kepada siswa agar segera pulang ke rumah.
Selain itu sekolah diminta mengintegrasikan antara PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) alias hybrid learning. Sistemnya, dalam waktu dua jam setelah PTM di sekolah, kemudian proses belajar mengajar dilanjutkan dengan PJJ. Langkah ini diakui Wahid efektif untuk mencegah siswa agar tidak keluyuran.
“Pantauan kami Alhamdulillah sudah berjalan baik. Sekarang semua sekolah sudah melakukan hybrid learning PTM yang terpadu dengan PJJ,” imbuhnya.
Untuk mencegah terjadinya kasus penularan Covid-19 pun, PTM hanya digelar selama dua jam dan siswa hanya boleh mengikuti dua kali seminggu.
Wahid mengatakan, syarat digelarnya PTM adalah baik guru dan tenaga kependidikan harus sudah disuntik vaksin sebanyak dua kali. Lalu untuk siswa harus mendapatkan persetujuan dari orang tua, dan dalam keadaan sehat saat mengikuti PTM.
Bila ada kasus terpapar terjadi, Wahid mengimbau agar siswa atau guru dan tenaga kependidikan bisa melakukan isolasi mandiri atau ke rumah sakit sesuai kondisinya.
Saat ditanya lebih lanjut apakah ada kemungkinan PTM dihentikan sementara bila ada yang terpapar Covid-19, Wahid menjawab “dilihat case by case.”
Seperti diketahui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut penularan Covid-19 di satuan pendidikan Indonesia sebanyak 1.296 kasus. Jumlah ini termasuk relatif kecil.
“Sekolah yang mulai melakukan PTM terbatas sebanyak 46.580 satuan pendidikan, sementara jumlah laporan dari satuan pendidikan terkait penularan Covid-19 di satuan pendidikan relatif kecil yaitu 2,8 persen atau 1.296,” ujar Jumeri Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Pauddikdasdikmen) Kemendikbudristek, Kamis (23/9/2021) dilansir Antara.(dfn/ipg)