Wahid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur menegaskan, Jawa Timur siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) seperti diagendakan pemerintah pusat pada Juli 2021.
Sebab, kata Wahid kepada suarasurabaya.net, Selasa (6/4/2021), Jawa Timur telah memulai uji coba pembelajaran tatap muka sejak Agustus 2020. Menurutnya, uji coba itu berjalan lancar.
“Kapasitasnya dari bulan ke bulan kami tingkatkan. Maka pada Juli 2021 kami harap pembelajaran tatap muka di Indonesia, termasuk di Jatim, sudah siap sejak sekarang,” kata Wahid.
Tinggal empat daerah di Jatim yang belum menggelar pembelajaran tatap muka. Khususnya untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB. Antara lain Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kota Surabaya, dan Kota Malang.
“Karena bupati/wali kotanya belum mengeluarkan rekomendasi. Syaratnya, harus ada rekomendasi dari bupati/wali kota dan dari satuan tugas penanganan Covid-19 kabupaten/kota,” ujar Wahid.
Aturan PTM di Jatim tetap sama. Yakni memiliki sarana dan prasarana serta SOP protokol kesehatan. Selain itu, pembatasan jumlah siswa di kelas antara 25 sampai 50 persen.
Kemudian, pembelajaran tatap muka hanya digelar tiga jam. Artinya, setelah selesai proses belajar mengajar, siswa harus langsung pulang. Kantin sekolah pun harus ditutup.
“Jadi di kelas itu hanya boleh ada 9 sampai 18 siswa. Normalnya kan 36 siswa. Guru tidak boleh keliling saat mengajar. Jadi hanya boleh di tempat dan tetap menjaga jarak dengan siswa,” ujar Wahid.(den/dfn/ipg)