Joko Widodo Presiden punya harapan besar pada peringatan hari lahir Nahdatul Ulama (NU). Ia berharap harlah NU menjadi momentum untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah.
Pernyataan itu disampaikan Presiden secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, pada peringatan ualng tahun ke-98 NU, Sabtu (27/2/2021), atau bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1442 Hijriah.
“Saya mengucapkan selamat hari lahir ke-98 Hijriah Nahdlatul Ulama yang jatuh pada tanggal 16 Rajab. Puncak harlah ini akan menjadi wasilah untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang merupakan modal utama ketangguhan Bangsa Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara turut menjelaskan berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19, dan menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Menurut Presiden, pandemi Covid-19 yang melanda sekitar 215 negara di dunia selama setahun belakangan, memberikan dampak luar biasa, termasuk kepada masyarakat Indonesia.
Persoalan dari sisi kesehatan akibat pandemi juga diikuti oleh dampak perekonomian yang mengakibatkan banyak warga kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
“Saya tahu selama pandemi ini ada jutaan Nahdliyin yang terdampak. Ada ribuan pesantren dan lembaga pendidikan agama Islam yang juga terdampak,” tuturnya.
Pemerintah, lanjut Jokowi, berupaya keras meringankan beban masyarakat melalui sejumlah program bantuan sosial, program padat karya, dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional lainnya.
Khusus untuk kalangan pesantren, Pemerintah memberikan bantuan operasional pendidikan pesantren, bantuan pembelajaran daring, insentif guru pondok pesantren, dan masih terdapat beberapa program lain.
“Pada tahun 2021, Pemerintah menambah dukungan infrastruktur, pendampingan, pelatihan, dan pengembangan model bisnis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sebagaimana amanat UU Pesantren,” imbuhnya.
Dalam upaya menangani pandemi, Presiden bersyukur Bangsa Indonesia bisa menghadapi tantangan, bersatu, bergotong royong, saling membantu tanpa melihat perbedaan, dan saling peduli untuk meringankan beban sesama.
Lebih lanjut, Presiden mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Besar NU yang mengambil peran untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta membantu mengatasi pandemi di tingkat akar rumput.
“Kebersamaan dan kolaborasi seperti itu yang memang diharapkan muncul di masa pandemi,” kata Presiden.
Selain itu, Jokowi juga mengharapkan dukungan para ulama dan Keluarga Besar NU untuk turut membantu menyukseskan program vaksinasi massal yang dilaksanakan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Kami mohon dukungan para ulama dan Keluarga Besar NU membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi nasional. Mohon bantuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada umat,” pungkasnya.(rid/dfn/iss)