Pemerintah Jepang memberlakukan keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka, Kyoto dan Hyogo mulai dari 25 April hingga 11 Mei. Seperti diketahui saat ini Jepang tengah berjuang untuk mengatasi pandemi yang muncul kembali hanya tiga bulan sebelum Olimpiade dilaksanakan.
Saat penerapan keadaan darurat baru untuk 25 April hingga 11 Mei, pemerintah Jepang akan meminta restoran, bar, dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk ditutup, dan acara olahraga besar diadakan tanpa penonton, kata Yasutoshi Nishimura Menteri Ekonomi.
“Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas,” kata Nishimura dilansir Antara, Jumat (23/4/2021).
“Kami membutuhkan tindakan yang kuat, pendek dan fokus,” katanya, meminta orang untuk “mengingat musim semi lalu dan tinggal di rumah.”
Pusat perbelanjaan dan ritel yang memiliki luas lebih besar dari 1.000 meter persegi juga akan diminta untuk tutup, serta agar perusahaan memberikan tunjangan yang lebih besar bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah.
Sementara itu libur panjang di Jepang diharapkan secara resmi disetujui pada Jumat malam.
Keempat prefektur yaitu Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo mencakup hampir seperempat populasi Jepang.
Ada total sekitar 550.000 kasus dan 9.761 kematian akibat Covid-19 di Jepang.
Tokyo melaporkan 861 kasus baru pada Kamis (22/4/2021) kemarin, terbesar sejak 29 Januari, yang terjadi selama gelombang ketiga pandemi dan keadaan darurat sebelumnya.
Prefektur Osaka mencatat 1.167, turun sedikit dari rekor.
Beberapa prefektur lain tetap dalam keadaan darurat sebagai upaya pengendalian infeksi yang ditargetkan.
Durasi keadaan darurat di Nishimura juga akan diperpanjang hingga 11 Mei.(ant/dfn)