Sebagian besar wilayah kabupaten kota di Jawa Timur, oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, Kamis (2/9/2021) diprakirakan bakal memasuki musim hujan pada awal Oktober 2021.
Itu seperti yang disampaikan Anung Suprayitno Kepala Stasiun Klimatologi Malang dalam rilis virtual Prakiraan Musim Hujan Tahun 2021/2022 hari ini.
“Prakiraan kami, musim hujan 2021/2022 bakal terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur dan akan berlangsung di awal Oktober 2021. Ini berdasarkan beberapa indikasi dan kondisi yang sudah terjadi sejak awal berlangsungnya musim kemarau sebelumnya,” terang Anung.
Dari catatan stasiun Klimatologi Malang, lanjut Anung, musim kemarau sudah berlangsung sejak April 2021. Hampir seluruh wilayah kabupaten kota di Jawa Timur telah memasuki musim kemarau pada April 2021 tersebut.
“Kecuali Malang bagian tenggara dan Lumajang bagian barat daya. Sedangkan wilayah lain kemarau sudah berlangsung April, ” tambah Anung.
Suhu laut yang hangat memberikan kontribusi pada uap air saat musim kemarau berlangsung mulai April 2021. Hal itu juga yang kemudian memperkuat prakiraan musim hujan di Jawa Timur berlangsung mulai awal Oktober 2021.
“Tetapi dengan berbagai elemen atau kondisi yang berkontribusi pada musim kemarau, maka diprakirakan juga beberapa wilayah di Jawa Timur memasuki musim hujan di awal November 2021. Meskipun wilayahnya tidak seluas di musim hujan awal Oktober nanti,” kata Anung.
Artinya, di Jawa Timur akan banyak wilayah kabupaten kota yang bakal memasuki musim hujan pada awal Oktober 2021. Dan ada sedikit wilayah di Jawa Timur yang akan memasuki musim hujan di awal Nopember 2021.
Anung menambahkan bahwa puncak musim hujan di Jawa Timur berlangsung Januari 2022. “Dengan sifat hujan normal, puncaknya kami perkirakan bakal berlangsung Januari 2022 nanti, ” ujar Anung.
Oleh karena itu, BMKG Jawa Timur melalui Stasiun Klimatologi Malang memberikan catatan dan rekomendasi terkait musim hujan yang bakal berlangsung Oktober 2021, diantaranya bahwa belum perlu dilakukan modifikasi terkait dengan hujan buatan di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Timur.
“Melihat kondisi musim kemarau pada April 2021 dan prakiraan bakal memasuki musim hujan di Oktober 2021, kami sampaikan belum perlu dilakukan modifikasi cuaca terkait hujan buatan untuk Jawa Timur. Ini perlu diinformasikan khusus nya terkait dengan pentingnya pola tanam sejumlah komoditi pertanian dan perkebunan di Jawa Timur, ” papar Anung.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait infrastruktur yang ada. “Kesiapan infrastruktur sehubungan dengan peralihan musim harus diperhatikan. Mengingat bisa saja cuaca ekstrem terjadi, dan bakal berpengaruh pada berbagai situasi. Termasuk pengamanan bangunan, tingginya pepohonan, ini perlu diperhatikan,” tutup Anung. (tok/dfn/ipg)