Ini Syarat Wajib dari Pemkot Surabaya Supaya RS Darurat Siloam Cito Beroperasi

Pengoperasian Rumah Sakit Darurat Siloam Cito sempat terkendala penolakan dan kritik dari sejumlah pihak. Pemkot Surabaya pun punya syarat wajib supaya rumah sakit itu bisa segera beroperasi.

Whisnu Sakti Buana Plt Wali Kota Surabaya bilang, syarat wajib itu adalah mendapat persetujuan tenant mall dan penghuni apartemen, dan menjamin mereka merasa aman dengan keberadaan RS itu.

“Keamanan dan keselamatan warga Surabaya adalah hukum tertinggi. Kalau soal persyaratan teknis biar tim teknis yang menyelesaikan,” kata Whisnu usai sidak di RS Cito Surabaya, Rabu (10/2/2021).

Kalau memang beroperasi, dia juga minta ada pembatas dinding yang jelas antara RS dan mall maupun apartemen di kawasan itu untuk menjamin keamanan warga di sekitar rumah sakit.

Whisnu pun meminta pihak Siloam lebih intensif melalukan sosialisasi kepada warga sekitar, warga pemukiman, penghuni apartemen sampai pemilik tenant di mal Cito Surabaya.

Dia membenarkan, Pemkot Surabaya memang sempat meminta RS di kompleks Cito itu beroperasi, karena kasus Covid-19 di Surabaya saat itu sangat tinggi sementara tempat tidur RS penuh.

“BOR (Bed Occupancy Rate/tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit saat itu hampir 100 persen selama 2 pekan,” jelasnya.

RS Siloam memang berencana segera mengoperasikan rumah sakit barunya. Tapi, pemilik tenant mal yang khawatir keberadaan rumah sakit itu bikin sepi pengunjung menolak.

Dokter Gigi Sian Tjoe Project Manager RS Siloam Cito memastikan, meski dalam satu komplek gedung mall, RS Darurat Covid-19 terpisah bangunan dan tertutup.

“Bahkan udara dari dalam rumah sakit tidak akan keluar sampai ke dalam mall,” ujarnya, Rabu (3/2/2021) lalu. Pengoperasian RS itu, kata dia, juga untuk mendukung pemerintah menyedikan faskes khusus pasien Covid-19.(den/lim)