Jumat, 22 November 2024

Ingin Penjualan Produk UMKM Surabaya Merata, Eri Cahyadi Siapkan Sistem Berbasis Aplikasi

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
"Kami akan buat sistem dimana seluruh UMKM terhubung dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pemkot, sehingga nanti terlihat UMKM yang seringkali dibeli oleh OPD. Agar lebih merata mana saja yang barangnya belum terjual,” kata Eri Cahyadi. Saat menggelar pertemuan dengan pelaku UMKM di Kelurahan Bubutan, Sabtu (23/5/2021). Foto : Humas Pemkot

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyatakan, Pemkot Surabaya akan segera membuat sistem berbasis aplikasi untuk memeratakan penjualan produk UMKM Surabaya di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya. Aplikasi itu, kata Eri, bertujuan untuk memotivasi para pelaku UMKM agar terus berjuang di tengah Pandemi Covid-19.

“Kami akan buat sistem di mana seluruh UMKM terhubung dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot, sehingga nanti terlihat UMKM mana saja yang seringkali dibeli oleh OPD. Agar lebih merata, mana saja yang barangnya belum terjual,” katanya di hadapan para Pelaku UMKM di Kelurahan Bubutan, Sabtu (23/5/2021).

Dalam sistem itu OPD juga bisa memesan secara online produk apapun yang dijual UMKM. Bahkan, kata Eri, dia mewajibkan semua pegawai di lingkup pemkot untuk membeli produk UMKM, baik untuk kenbutuhan konsumsi rapat, termasuk baju batik yang dipakai setiap hari Kamis.

Tidak hanya itu, Eri juga bilang, dengan aplikasi itu dia akan memastikan bahwa semua pelajar di Surabaya akan mengenakan sepatu sekolah buatan UMKM lokal Surabaya, termasuk seragam ASN yang juga dia minta harus merupakan hasil produksi UMKM.

“Jadi tidak hanya makanan saja, tetapi semua (produk) UMKM bisa tersentuh,” katanya.

Wali Kota yang mengawali karirnya sebagai birokrat di Pemkot Surabaya itu meminta par pelaku UMKM juga melaporkan omzetnya secara detail dan berkala setiap bulannya. Itu penting, karena menurutnya, dia ingin pendapatan UMKM itu berpengaruh pada pemerataan pada pendapatan UMKM yang lain.

Dia contohkan, misalnya UMKM A pendapatannya pada Juni cukup banyak, sementara UMKM B dinilai sangat kecil, maka Pemkot Surabaya akan melakukan suport kepada UMKM yang produknya belum laku terjual. “Supaya produknya terjual semuanya,” katanya.

Wali Kota yang sebelumnya sudah berpengalaman menjabat kepala di sejumlah organisai perangkat daerah itu pun berharap, semua pelaku UMKM di Surabaya bisa tumbuh dan bangkit di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, menurutnya, UMKM merupakan ujung tombak penggerak ekonomi Kota Surabaya. (man/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs