Provinsi Jambi targetkan dalam kurun waktu (2021-2025) mampu turunkan emisi GRK sebesar 14 juta ton CO2e melalui program BioCarbon Fund Initiative for Sustainabel Forest Landscape (BioCF-ISFL).
“BioCF-ISFL merupakan fasilitas multilateral yang didukung oleh pemerintah negara dan Bank Dunia,” menurut Franky Zamzani ketua Subdit REDD+ dan Direktorak Mitigaso Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Franky mengungkap alasan Jambi dipilih sebagai wilayah penerapan program BioCF-ISLF karena wilayah itu yang satu-satunya memiliki ekosistem alam yang dilindungi dengan jumlah yang cukup banyak, yang mana dikutip dari Antara pada Sabtu (25/9/2021). Di antaranya ada Taman Nasional Bukit 12, Taman Nasional Bukit 30, Taman Nasioal berbak dan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Upaya penurunan 14 juta ton C02e di Jambi diharapkan berhasil, sehingga Jambi bisa mendapatkan insentif posif sebesar 70 juta dolar AS dari porgram BioCF-ISLF.
Program BioCF-ISLF dimulai dengan adanya pertemuan GenZ REDD+ di Kota Jambi dengan melibatkan para mahasiswa di wilayah tersebut untuk bersinergi dan berkomitmen bersama.
Yang mana pertemua dilangsungkan di Swisbell Hotel Jambi secara hybride dengan pihak penyelenggar adalah Direktorat Perubahan Iklim, Ditjen PPI, Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan.
Khairul Asrori selaku Ketua Sub Nasional Project Manajemen Unit BioCF ISFL mengapresiasi ide dan pelaksanaan pertemuan GenZ REDD+ yang melibatkan anak muda Jambi.
“kami berterimakasih kepada KLHK atas inisiatif yang baik dan kami juga mengajak generasi muda terus bekerja sama dan terlibat aktif sebagai bagian dari program BioCF-ISFL,” kata Asrori.
Program yang berlangsung juga merupakan program untuk mempromosikan dan memberikan imbal jasa terhadap penurunan emisi GRK dan menigkatkan sekuestrasi melalui pengelolahan lahan di Provinsi Jambi dengan lebih baik.
Sehingga keterlibatan generasi muda akan menjandi sangat penting untuk meneruskan tongkat estafet tersebut. Program ini juga mendukung pengelolaan pertanian dan penggunaan lahan yang dilakukan secara ilegal guna meminimalisir kehilangan hutan.
Diakhri workshop kegiatan turut juga hadir narasumber yang memberikan materi soal generasi muda yakni Hendra Admaja dari Bappeda Prov. Jambi dan Ridwan dari Dinas Lingkungan Hidup Prov. Jambi.
Pada akhir kegiatan workshop para anak muda meyatukan komitmen dengan membentuk generasi bernama Greenation.jbi.
Organisasi tersebut akan menjadi wadah untuk mengkampanyekan tentang menjaga lingkungan dan perubahan iklim melalui media sosial guna menuju Jambi yang rendah emisi. (ant/wld/iss)