Sebanyak tiga juta dosis dari empat juta dosis Vaksin Covid-19 Moderna yang dijanjikan Pemerintah Amerika Serikat, Minggu (11/7/2021) siang, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banteng.
Kedatangan vaksin impor itu merupakan tahap ke-20, terhitung sejak pertama kali Indonesia menerima Vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech, China, 6 Desember 2020.
Retno Marsudi Menteri Luar Negeri mengatakan, Indonesia bisa mendapat jatah Vaksin Moderna berkat kerja sama Pemerintah RI dengan Amerika Serikat melalui jalur multilateral Covax Facility.
Mewakili Pemerintah Indonesia, Retno mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Amerika Serikat yang diwakili Sung Yong Kim Duta Besar untuk Indonesia, atas kesediaannya berbagi vaksin.
Selain itu, Retno menyatakan Indonesia konsisten mendukung mekanisme berbagi dosis Vaksin Covid-19 untuk mempercepat kesetaraan akses vaksin untuk semua negara.
“Dengan tambahan Vaksin Moderna, sampai sekarang Indonesia tercatat sudah mengamankan 122.735.260 dosis vaksin, dalam bentuk bahan baku mau pun vaksin siap pakai,” ujar Retno.
Rinciannya, Vaksin Sinovac 108,5 juta dosis, AstraZeneca sebanyak 8.236.800 dosis, dan Vaksin Sinopharm dua juta dosis vaksin jadi.
Kemudian, ada Vaksin AstraZeneca dari Jepang sebanyak 998.400 dosis vaksin jadi, dan Vaksin Moderna sebanyak 3.000.060 dosis vaksin jadi.
Untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi 181 juta penduduk, Indonesia juga menerima tawaran vaksin dari sejumlah negara, antara lain Jepang, Belanda, Inggris, Australia, dan Uni Emirat Arab.
Sekadar informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat Vaksin Covid-19 Moderna.
Penny Kusumastuti Lukito Kepala BPOM mengatakan, dari hasil uji klinis fase ketiga, efikasi Vaksin Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun, dan 86,4 persen pada usia di atas 65 tahun.
Bahkan, Vaksin Moderna disebut manjur melawan Virus Corona varian B117 Alpha, B1351 Beta, dan P1 Gamma. Sementara, kemanjuran melawan varian B1617 Delta masih menunggu hasil uji klinis.
Rencananya, Vaksin Moderna akan dipakai dalam program vaksinasi nasional, untuk suntikan dosis ketiga yang diberikan khusus kepada para tenaga kesehatan.
Karena, tenaga kesehatan termasuk kelompok prioritas yang harus mendapatkan perlindungan maksimal dari ancaman infeksi Virus Corona terutama varian baru.
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan menyatakan, Vaksin Moderna dipilih sesudah pihaknya berdiskusi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan BPOM.
Rencananya, suntikan dosis ketiga Vaksin Covid-19 khusus untuk para tenaga kesehatan, mulai dilaksanakan pekan ini.
Pemerintah berharap, suntikan vaksin dosis ketiga bisa memberikan kekebalan tubuh kepada tenaga kesehatan yang berjuang keras mengatasi pandemi Covid-19.(rid/tin)