Siang hari ini, Senin (12/7/2021), Indonesia kembali menerima 10 juta dosis bahan baku Vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech, China.
Kedatangan vaksin itu merupakan tahap ke-21, terhitung sejak pertama kali Indonesia menerima vaksin, 6 Desember 2020.
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mengatakan, dengan tambahan tersebut, jumlah vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku sudah ada sebanyak 115 juta dosis.
Nantinya, bahan baku itu akan diolah Bio Farma menjadi 93 juta dosis vaksin jadi, untuk disuntikkan kepada masyarakat lewat program vaksinasi nasional.
“Hari ini, kita kedatangan 10.000.280 dosis bahan baku Vaksin Sinovac, termasuk overfill atau ekstra 10 persen, dan 1 RKN Reagent,” ujarnya dalam keterangan pers virtual.
Menteri Kesehatan bilang, impor vaksin terus dilakukan Pemerintah Indonesia demi mempercepat program vaksinasi.
Dia menjelaskan, program vaksinasi melengkapi pelaksanaan protokol kesehatan, serta PPKM Mikro dan Darurat untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Pada kesempatan itu, Menkes kembali mengajak seluruh masyarakat bekerja sama dengan pemerintah menyukseskan program vaksinasi, untuk menciptakan kekebalan kelompok.
“Dengan melengkapi upaya pencegahan kita melalui vaksinasi, selain melaksanakan disiplin prokes dan mematuhi kebijakan pemerintah seperti PPKM darurat akan membantu menurunkan laju penularan dengan cepat dan mengendalikan pandemi jauh lebih baik,” tegasnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, per tanggal 11 Juli 2021, sudah ada 36,2 juta penduduk yang mengikuti vaksinasi, dari target 181 juta orang.
Dari jumlah tersebut, baru 15 juta penduduk yang tercatat sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin.(rid/iss/ipg)