Tahun kerbau logam dimaknai oleh warga Tionghoa sebagai inspirasi untuk bergerak menjadi lebih baik, keluar dari keterpurukan hantaman Covid-19.
“Karena kerbau hewan pekerja keras yang siap melaju ke depan,” ujar Djaya Soetjianto Ketua RW 8 Kapasan Dalam Kampung Pecinan Surabaya, Jumat (12/2/2021).
Menurut Djaya, ada sebuah cerita tentang peralihan tahun Tikus Logam (2020) ke tahun Kerbau Logam (2021). Di hari-hari terakhirnya di dunia, tikus menatap kerbau dengan sayu, penuh perasaan bersalah, ia berkata “Teman maafkan aku, di tahun kedatanganku, aku malah membawa malapetaka bagi kalian, pandemi Covid-19 berkepanjangan tiada akhir, penderitaan, kesedihan, kesulitan ekonomi dan sebagainya. Sehingga aku meninggalkan beban yang begitu berat untukmu”.
Mendengar pernyataan Tikus, Kerbau tersenyum dan berkata, “Hai tikus, tak perlu kau kuatir dan merasa bersalah, aku ini Kerbau, takdirku memang harus bekerja keras agar semua menjadi baik, justru aku merasa lebih diringankan di saat kedatanganku, karena kau sudah ajarkan kemampuan bertahan hidup dan mental yang kuat bagi dunia”.
“Hingga akan lebih mudah bagiku untuk menggiring semua orang untuk lebih bekerja keras tahun ini agar semua kembali menjadi baik, kamu sudah membuat mereka kuat dan menjadi lebih siap ketika aku tiba, karena tahunku bukanlah tahun yang mudah, semua orang harus bekerja lebih keras dari ke 11 tahun sebelumnya,” kata Djaya menyitir dialog Tikus-Kerbau.
Lalu Kerbau berkata, “Terima kasih tikus dan pergilah dengan tertawa dan bangga, karena dirimu sudah membuatku lebih percaya diri untuk kedatanganku kali ini”.
Si Tikus pun merasa tenang dan menikmati hari terakhirnya, dia bergumam “terima kasih kerbau, semoga di kedatanganmu nanti dunia ini akan lebih indah dan membaik”.
“Kiong Hie Fa Cai, semoga di tahun Kerbau Ini, semua teman, saudara sehat panjang umur, sukses selalu, bahagia sekeluarga,” kata Djaya. (bid/tin/ipg)