Ikatan Alumni FISIP Unair Cari Ketua Baru, Gunakan One Man One Vote

Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, akan menyelenggarakan agenda kongres pemilihan Ketua IKA FISIP Unair, yang akan menjabat selama empat tahun ke depan, pada 20 Nopember 2021, di Hotel Alana Surabaya.

Khairul Fahmi, Ketua Panitia Kongres IKA FISIP Unair menyampaikan, sampai saat ini masih dibuka pendaftaran calon kandidat Ketua IKA FISIP Unair, dan akan ditutup pada 12 Nopember 2021.

“Hingga saat ini, sudah ada tiga nama yang masuk, tapi tidak menutup kemungkinan akan muncul nama lain, karena biasanya banyak yang mendaftar  diujung penutupan,” jelas Khairul saat dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (3/11/2021).

Sampai saat ini belum mengerucut pada beberapa nama, tapi kata Khairul, kabarnya juga ada dari angkatan muda, generasi milenial yang ikut mendaftar.

“ Ya, sampai saat ini panitia masih menunggu, mungkin masih tahapan menyiapkan dokumen-dokumen persyaratan yang diperlukan,” urainya.

Soal figur calon ketua IKA FISIP Unair, Khairul mengatakan jika tidak ada kriteria khusus. “Yang penting mau mengurusi dan melayani orang banyak. Karena pengurus IKA FISIP akan menjadi jembatan antara para alumnus yang tersebar di berbagai daerah bahkan berbagai negara dengan almamaternya FISIP Unair,” ujarnya.

Ia berharap dari kongres ini berlanjut terbentuknya kepengurusan sehingga mampu menyambung tali silaturahmi antar generasi.

“Harapannya antar generasi itu tidak pedhot oyot, antar generasi sambung, dan ada manfaat yang berkelanjutan yang bisa kita bangun dengan almamater Fisip unairnya, dua hal itu yang menjadi spiritnya,”tegasnya.

Sedangkan dari sisi alumni sendiri, ia berharap dari kongres ini juga akan memperkuat lagi di jejaring alumni serta gagasan-gagasan pemberdayaan.

“Community service, artinya kita tentu harus melakukan juga ikhtiar yang mendukung upaya-upaya pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Pemilihan Ketua IKA FISIP Unair tahun ini juga dirasakan berbeda dengan pemilihan sebelumnya. Kata Khairul, pemilihan sebelumnya, pemilihan ketua melalui kongres, sehingga pemilihan ketua dilakukan oleh para peserta yang hadir di lokasi.

“Kali ini kami ingin mencoba menerapkan seperti Pemilu. One man one vote, jadi semua alumni dimanapun berada, bisa ikut milih ketua. Ini bakal lebih seru, karena kita tidak memakai acara mengkondisi-mengkondisikan,” kata Khairul yang menargetkan sekitar 2 ribu alumni memberikan suaranya dalam kongres ini.

Dengan sistem, one man one vote ini, selama ada calon yang yang dianggap layak dipilih, diserahkan saja kepada pemilih untuk memilih yang mana yang dianggap layak.

“Komitmen kita sejak awal memang ingin mendorong pemilihan ketua Ikatan Alumni, baik di level fakultas maupun universitas, kita berharap semua alumni bisa terlibat bisa berpartisipasi. Bukan sekadar jadi angka ikut saja, tapi juga berpartisipasi, dengan begitu mereka juga merasa terlibat, didengar aspirasinya,” pungkas Khairul. (man/ipg)