Adi Sutarwijono Ketua DPRD Kota Surabaya mengatakan, peranan yang begitu besar dilakukan perangkat RT, RW dan LPMK di saat pandemi sedang berlangsung.
“Kita melihat peran sentral di sana, juga tumbuhnya Kampung Tangguh juga atas inisiatif dan gotong royong para warga,” ujar pria yang akrab disapa Awi saat membahas topik ‘Kenaikan Honor RT/RW’ bersama Radio Suara Surabaya, Sabtu (30/10/2021).
Hingga melandainya Surabaya sampai ke level 1, Awi juga menuturkan tidak lepas dari peran RT, RW, dan LPMK.
“Jadi saat Pemkot mengajukan kenaikan anggaran honor RT/RW ke DPRD kami menyetujui pada 28 September 2021 melalui APBD perubahan,” katanya.
Dengan adanya kenaikan horor itu, Awi menarget adanya peningkatan kualitas pelayanan publik.
Melalui aturan itu, honor RT menjadi sebesar Rp1.000.000, sedangkan RW menjadi Rp1.250.000, dan LPMK Rp1.500.000.
Penyesuaian honor ini sudah diterima oleh masing-masing perangkat per Oktober ini.
Tidak berhenti sampai di situ, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya secara terang menyampaikan kepada DPRD akan menganggarkan seperangkat komputer untuk setingkat RW di Kota Surabaya untuk mempercepat tugas.
“Kebijakan itu, di kepemimpinan Eri Cahyadi telah terbit Peraturan Wali Kota Nomor 55 Tahun 2021 pada Juli lalu tentang Pelimpahan Kewenangan Dinas-Dinas,” kata Awi.
Pelimpahan kewenangan itu salah satunya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perdagangan.
Selain RT/RW Awi juga bercerita mendapat curhatan dari para modin jika perannya di masa pandemi juga besar, yang mana kesejahteraan mereka perlu diperhatikan.
“Aspirasi itu saat ini sedang digodog oleh DPRD Kota Surabaya untuk merealisasikan honor para modin di Kota Surabaya,” imbuhnya.
Awi menyebut kenaikan upah untuk para modin menjadi target di tahun 2022 dengan target kenaikan dari Rp400.000 menjadi sebesar Rp800.000.
Kebijakan-kebijakan yang dibuat itu bukan tanpa alasan, pihak pemerintah selalu melakukan tinjauan evaluasi.
“Terutama di saat pandemi, kami melakukan evaluasi dan meninjau langsung ke beberapa wilayah, yang tentu usaha mereka luar biasa dalam menjaga kampung-kampung tangguh.”
Upaya peningkatan honor ini, kata Awi, sekaligus menyingkap fenomena di masyarakat bahwa kesejahteraan RT kurang diperhatikan.
Ketua DPRD itu juga turut berharap kepada RT,RW, dan LPMK tetap memainkan peran penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberdayakan UMKM.(wld/den)