Afif Amrulah, Ketua KPID Jatim menyampaikan, sejumlah radio daerah di Jawa Timur sudah melaksanakan kolaborasi dan kerja sama dengan komunitas penyandang disabilitas.
Dengan kerja sama ini diharapkan radio- radio lain juga dapat memberikan aware terhadap disabilitas.
Sebaliknya, Afif berharap, kaum disabilitas tidak dijadikan bahan bulan-bulanan dan lelucon. Dia menuturkan pengalamannya saat mendengar suatu acara di sebuah radio yang menjadikan disabilitas sebagai bahan bercanda.
“Jadi saking enaknya ngobrol antara penyiar dan pendengar di telpon, lalu ada kata-kata yang menjurus yang berpotensi mendeskriditkan kaum disabilitas,” kata Afif di acara Radio dan Disabilitas dalam Rangka Hari Radio Nasional, yang disiarkan via zoom dan live streaming oleh Radio Mercury 96, Sabtu (11/9/2021).
Berkaitan dengan segmen pasar, kata Afif, setiap media punya segmen pasar sendiri-sendiri.
“Kalau semua ambil segmen berita semua, jadi tidak menarik, jadi semua punya segmen tersendiri, ada yang ambil jalur dangdut, jalur pop, jalur informasi edukasi dengan porsi yang lebih besar ini memang jadi hal preogratif masing masing media,” urainya.
Namun, Afif mengingatkan setiap lembaga penyiaran, ada kesediaan mengisi sebagian kontennya dengan informasi dan edukasi.
“Satu di antara edukasi yang dibutuhkan, adalah informasi dari masyarakat yang berkaitan dengan isu-isu yang membahas disabilitas,” ujarnya.
Afif berharap, lembaga penyiaran dapat melibatkan para disabilitas, sebagaimana contoh perlunya ahli bahasa isyarat untuk lembaga penyiaran televisi. (man/den)